BLOG
|
Halo ArcNesian! Pernah mengalami error ini pada saat membuka License Manager setelah melakukan upgrade versi? "An error occured while trying to open LSAdmin.exe" Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kendala ini, yaitu: 1. Launch License Server Administrator. Launch License Server Administrator dari folder direktori C:\Program Files (x86)\ArcGIS\License10.x\bin\LSAdmin. Jika berhasil, silahkan untuk mengikuti langkah nomor 3. 2. Lihat dan baca log file lmgrd9.log. Baca log file lmgrd9.log pada direktori C:\Program Files (x86)\ArcGIS\License10.x\bin Apabila ada line bertuliskan Untrusted, maka bisa jadi Trusted Storage corrupt. Selain itu pastikan untuk membaca secara keseluruhan error-error yang ada. Jika tidak ada tulisan Untrusted, silahkan untuk mengikuti langkah nomor 3. Jika Trusted Storage corrupt, maka silahkan untuk menghapus Trusted Storage dengan cara: Akses file direktori C:\ProgramData\FlexNet. Hapus file 'ArcGIS_xxxxxxxx_tsf.data' dan folder FlexNet. Hapus 'fnp_registrations.xml' pada file direktori C:\Program Files\Common Files\Macrovision Shared\FLEXnet Publisher. Melakukan proses authorize ulang. **Apabila muncul error message "Error: Authorization denied because request would have exceeded max copies for the <authorization number>", silahkan untuk menghubungi Esri Indonesia Support untuk request reset license.** 3. Stop service yang terkait dengan license server. Klik Start>Services, stop services terkait dengan License Server antara lain: FlexNet License Server - idl_lmgrd, FlexNet Licensing Service, Flexnet Licensing Service 64. Jalankan kembali setup file License Server Administrator, pilih repair lalu ikuti langkah instalasi hingga selesai, lalu start kembali services tersebut. 4. Uninstall dan reinstall License Server Administrator. Post terkait: https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/05/08/troubleshooting-arcmap-crash https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/06/08/troubleshooting-arcgis-license-server-10x-status-is-not-running https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/02/23/borrowreturn-license-arcgis-desktop Sekian untuk post kali ini mengenai troubleshooting apabila ArcNesian mengalami error pada saat launch License Server Administrator. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
07-09-2018
09:49 PM
|
0
|
0
|
2507
|
BLOG
|
ArcGIS Datastore adalah sebuah aplikasi untuk menyimpan seluruh hosted feature serta scene layer yang ArcNesian publish ke dalam Portal for ArcGIS, selain itu juga untuk menyimpan data yang digunakan pada ArcGIS GeoEvent Server. Dalam melakukan konfigurasi sebuah webgis, dengan mengaplikasikan ArcGIS Datastore maka sebuah web gis akan sempurna, karena kapabilitas dari webgis tersebut akan meningkat. Tanpa adanya ArcGIS Datastore, tipe service yang dapat ArcNesian publish langsung dari ArcMap berupa Geodata, Geoprocessing, Geocode, Image Service serta Map Service. Namun, apabila sudah mengaplikasikan ArcGIS Datastore, tipe data yang dapat dipublish akan bertambah yaitu Feature Layers, Tiled Layers, 3D Scenes (hanya dipublish melalui ArcGIS Pro) serta Big Data store (hanya dipublish melalui GeoEvent), seperti yang dijelaskan pada Gambar 1 dibawah ini. Gambar 1. Tipe server serta jenis publishing yang dapat dilakukan. Selain menggunakan ArcGIS Datastore, ArcNesian juga perlu melakukan federate dan menjadikan ArcGIS Server sebagai hosting server agar dapat mempublish tipe data berupa Feature Layers, Tiled Layers, 3D Scenes (hanya dipublish melalui ArcGIS Pro) serta Big Data store (hanya dipublish melalui GeoEvent). Apa itu federate? Federate adalah proses mengintegrasikan keamanan serta sharing models portal dengan satu atau lebih ArcGIS Server site. Federation opsional, kecuali ArcNesian ingin melakukan hal berikut: Konfigurasi site dengan menggunakan SAML. Member dapat publish hosted file berupa tile layers, feature layers dan scene layers. Member dapat melakukan spasial analisis di Map Viewer. Federate an ArcGIS Server site with your portal—Portal for ArcGIS (10.6) | ArcGIS Enterprise Apabila ArcNesian menambahkan server di dalam portal seperti yang dideskripsikan pada blog ini, artinya kamu telah mengimplementasikan federate server dengan portal. Server yang telah ditambahkan ke dalam portal disebut federated server. Jika sudah federate server dengan portal, otomatis security store pada portal akan mengontrol seluruh akses di dalam server. Hal inilah yang akan menghasilkan sign-on experience yang berbeda serta mempengaruhi bagaimana cara mengakses serta mengadministrasi federated server. Misalnya, jika sudah di-federate, seluruh user, role serta permissions yang sudah diatur pada services yang ada di ArcGIS Server secara otomatis tidak tersedia lagi. Akses ke services yang ada akan terganti dengan member, role serta sharing permissions yang diatur pada portal. Administer a federated server—Portal for ArcGIS (10.6) | ArcGIS Enterprise Seluruh services yang ada pada ArcGIS Server site setelah di-federate akan secara otomatis masuk ke dalam portal sebagai items. Items ini dimiliki oleh portal administrator, selain sebagai pemilik items, portal administrator juga dapat memberikan hak kepemilikan item kepada user portal lainnya. Gambar 2. Publishing workflow pada tiga jenis server role. Dapat dilihat pada Gambar 2 perbedaan tahapan publish pada ketiga jenis server role yang berbeda, yaitu Stand Alone Server, Federated Server dan Hosting Server. Deskripsi detil dari ketiga tahapan publish tersebut adalah sebagai berikut: A. Publish ke stand alone Server; item diregister manual pada Portal atau share in-line dengan proses publish pada Portal. B. Publish ke federated Server; item secara otomatis masuk ke dalam Portal. C. Publish ke hosted Server; item secara otomatis masuk ke dalam Portal dan hosted oleh ArcGIS Data Store. Apa itu hosting server? Setelah proses federate, Anda dapat secara opsional mengatur single server site menjadi hosting server milik Portal. Hosting server adalah level tertinggi dalam proses integrasi antara portal dan server site. Perlu diketahui sebuah portal dapat memiliki satu hosting server. Dengan adanya Hosting server, ArcNesian dapat: 1. Publish cached maps, feature services, WFS services dan scene services (hosted tile layers, feature layers, WFS layers, dan scene layers) ke portal dari client ataupun langsung dari portal website. 2. Share layers dan peta dari ArcGIS Maps for Office. 3. Membuat peta dengan menambahkan CSV files dan shapefiles dari local ke Map Viewer. 4. Melakukan batch geocode dari CSV file. 5. Melakukan analisis atau big data analitik di Map Viewer atau Insights for ArcGIS. Note: Untuk menjadikan GIS Server sebagai hosting server diperlukan license Standard atau Advanced. Sebagai syarat sebuah hosting server, jenis data store yang diperlukan adalah relational dan tile cache data store yang dibuat dengan cara menginstall ArcGIS Data Store. What is ArcGIS Data Store?—Installation Guides | ArcGIS Enterprise. Saat ArcNesian publish hosted feature layer ke Portal, data akan ter-copy ke relational data store. Pada saat ArcNesian menghapus salah satu item hosted feature layer pada portal, feature service akan terhapus juga dari hosting server dan data akan terhapus juga dari relational data store. Note: relational data store juga digunakan sebagai syarat agar portal user dapat menambahkan CSV files dan shapefiles pada peta, atau share layers dan peta dari ArcGIS Maps for Office. Apabila portal juga terfederate dengan ArcGIS Geoevent Servers atau ArcGIS GeoAnalytics Servers, maka hosting server perlu dikonfigurasi dengan spatiotemporal big data store yang dibuat lewat ArcGIS Data Store. Konfigurasi DataStore Klik dua kali pada ArcGIS Data Store installer yang tersedia; Apabila komputer/mesin yang digunakan telah memenuhi persyaratan instalasi, kotak dialog pembuka akan muncul di monitor. Klik Next untuk melanjutkan; Pada kotak dialog lisensi, klik I accept the license agreement dan klik Next; Pada kotak dialog pemilihan folder/lokasi instalasi, spesifikasi kan lokasi instalasi pada direktori yang digunakan. Klik Next dan Install; Isikan username dan password ArcGIS Server Account yang telah dibuat. https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/07/14/how-to-install-arcgis-server Secara otomatis laman ArcGIS Datastore akan terbuka, https://localhost:2443/arcgis/datastore. Masukkan URL ArcGIS Server beserta username dan password PSA, lalu klik Next. Kemudian tentukan direktori penyimpanan untuk ArcGIS Datastore, default-nya adalah c:\arcgisdatastore. Silahkan untuk mengetik sendiri apabila ingin mengubah direktorinya. Pilihlah tipe datastore yang diinginkan, pada gambar tipe yang dipilih adalah Relational Datastore dan Tile Cache. Untuk lebih jelas perbedaan antara tipe-tipe Datastore, bisa dibaca di link berikut, What is ArcGIS Data Store?—Installation Guides | ArcGIS Enterprise. Konfigurasi selesai! Semoga berhasil! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
07-05-2018
08:53 PM
|
1
|
0
|
1175
|
BLOG
|
Apakah kalian baru pertama kali menggunakan ArcGIS Desktop? Atau pengguna lama, namun bingung cara melakukan instalasi ArcGIS Desktop? Jangan khawatir karena sesuai judulnya, kali ini saya akan membagikan cara melakukan Authorize dan Deauthorize ArcGIS Desktop. Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit mengenai tipe-tipe lisensi dan beberapa istilah yang digunakan terkait proses instalasi ArcGIS Desktop, sehingga ArcNesian dapat memahami tipe lisensi yang digunakan dan cara melakukan proses instalasi, termasuk authorize dan deauthorize. Pastinya juga semakin paham dong tentang ArcGIS. Seperti yang kita ketahui, License adalah kemampuan atau hak untuk menggunakan produk dalam jangka waktu tertentu. Ada beberapa tipe lisensi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi ArcNesian. Perlu dipahami juga istilah Authorize dan Deauthorize di dalam proses instalasi ArcGIS. Authorize atau Authorization, adalah proses dimana setelah melakukan instalasi software, lisensi yang telah dikirimkan dilakukan proses aktivasi atau registrasi dengan memasukkan data pengguna. Sebaliknya, Deauthorize adalah proses mencabut lisensi yang telah aktif di salah satu mesin. Proses ini umumnya dilakukan untuk memindahkan lisensi yang telah aktif tersebut ke mesin yang baru atau yang berbeda. Jika sudah dilakukan deauthorize, maka software ArcGIS dapat di-uninstall dan Anda dapat melakukan proses authorize kembali. Perlu diingat, proses deauthorize hanya dapat dilakukan empat kali dalam satu tahun pada satu lisensi. Mudah dipahami kan? Jadi jika ArcNesian sudah install ArcGIS di mesin (laptop/komputer/server) dan mesin yang digunakan ini akan diganti, jangan lupa untuk melakukan deauthorize ya sebelum uninstall! Jika langsung melakukan instalasi dan authorization di mesin baru tanpa melakukan deauthorize, akan muncul Error: Authorization denied because request would have exceeded max copies for the <authorization number> Jika demikian, maka ArcNesian dapat melakukan cara di link ini atau menghubungi Esri Indonesa Support Team untuk melakukan pengajuan reset license. Sudah cukup paham mengenai proses authorize dan deauthorize? Selanjutnya, kita akan mempelajari mengenai tipe-tipe lisensi! 1. Single Use License Single use license adalah lisensi yang hak penggunaanya hanya digunakan pada satu mesin. Umumnya diistilahkan sebagai 'node-locked license', namun istilah yang digunakan dalam Esri adalah Single Use. Pengaturan single use license dilakukan oleh ArcGIS Administrator, dapat dilihat di Gambar 1. Kode Single Use License: ESU123456789 Gambar 1. ArcGIS Administrator. 2. Concurrent Use License Concurrent use license adalah lisensi yang dapat diakses oleh beberapa user dari berbagai komputer yang masih dalam satu jaringan yang sama. Berbeda dengan single use license yang menggunakan ArcGIS Administrator, concurrent use license menggunakan License Server Administrator untuk mengatur dan mengelola seluruh lisensi yang dimiliki oleh organisasi ArcNesian. Jumlah lisensi concurrent, menunjukkan jumlah user yang dapat menjalankan aplikasi secara bersamaan. Jika seluruh lisensi sedang digunakan, maka user tambahan tidak dapat menjalankan aplikasinya hingga user yang lain selesai menggunakan lisensi tersebut. Sebagai contoh, di sebuah organisasi memiliki empat concurrent use license dengan user sejumlah lima. Maka satu user tersebut tidak dapat menggunakan ArcGIS hingga salah satu dari empat user lainnya selesai menggunakan lisensi tersebut. Umumnya lisensi tipe ini dikenal dengan istilah 'floating license'. Gambar 2. menunjukkan kotak dialog License Server Administrator. Kode Concurrent Use License: EFL123456789 Gambar 2. License Server Administrator Terakhir dan yang terutama adalah langkah-langkah untuk melakukan authorize dan deauthorize lisensi. Langkah ini dilakukan setelah proses instalasi telah selesai. 1. Authorize a. Single Use License 1. Jalankan ArcGIS Administrator (Start > All Programs > ArcGIS > ArcGIS Administrator). 2. Klik tab 'Desktop'. 3. Pilih level software yang dimiliki (Advanced/Standard/Basic) yang akan dilakukan authorize. **(Pilih Desktop Advance, JIKA menggunakan lisensi trial (Kode lisensi: EVA)** 4. Klik 'Authorize Now'. 5. Lanjutkan dengan pilihan default, 'I have installed my software and need to authorize it', lalu klik Next. 6. Lanjutkan dengan pilihan default, 'Authorize with Esri now using the Internet', lalu klik Next. 7. Isikan data personal, lalu klik Next. 8. Pilih kategori yang sesuai dengan organisasi Anda, lalu klik Next. 9. Isikan nomor lisensi serta jumlahnya, (ESU123456789), lalu klik Next. 10. Masukkan nomor lisensi untuk extensions jika ada. Namun, jika tidak muncul dalam daftar, silahkan mengetik manual nama extension, nomor lisensi dan jumlahnya, lalu klik Next. 11. Klik Next pada wizard ‘Evaluate Software Extensions’. 12. Klik Finish jika proses authorization selesai. b. Concurrent Use License 1. Jalankan License Manager (Start> All Programs > ArcGIS> License Manager> License Server Administrator). 2. Klik tab ‘Authorization’. 3. Pilih versi yang digunakan, lalu klik ‘Authorize now’. 4. Lanjutkan dengan pilihan default, 'I need to authorize licenses on my license server', pilih ArcGIS Desktop dan klik Next. 5. Lanjutkan dengan pilihan default, 'Authorize with Esri now using the Internet', dan klik Next. 6. Isikan data personal, lalu klik Next. 7. Pilih kategori yang sesuai dengan organisasi Anda, lalu klik Next. 8. Isikan nomor lisensi dan jumlahnya, (EFL123456789), lalu klik Next. 9. Masukkan nomor lisensi untuk extensions jika ada. Namun, jika tidak muncul dalam daftar, silahkan mengetik manual nama extension, nomor lisensi dan jumlahnya, lalu klik Next. 10. Klik Next pada wizard ‘Evaluate Software Extensions’. 11. Klik Finish jika proses authorization selesai. 12. Untuk menjalankan lisensi, klik tab 'Start/Stop License Service', lalu klik Start dan klik OK. 2. Deauthorize a. Single Use License 1. Jalankan ArcGIS Administrator (Start > All Programs > ArcGIS > ArcGIS Administrator) 2. Klik 'Support Operation', lalu klik 'Deauthorize'. 3. Pilih produk yang ingin dilakukan deauthorize, lalu klik Next. 4. Tunggu hingga proses deauthorize selesai, lalu klik Finish. b. Concurrent Use License 1. Jalankan License Manager (Start> All Programs > ArcGIS> License Manager> License Server Administrator. 2. Klik tab ‘Authorization 3. Klik ‘Deauthorize’. 4. Pada 'Deauthorization Method', pilih opsi pertama: 'Deauthorize with Esri now using the Internet.' 5. Pilih produk yang ingin dilakukan deauthorize, lalu klik Next. Note: Jika memiliki lebih dari satu license, isikan jumlah license yang dimiliki di kolom 'No. of License'. 6. Tunggu hingga proses deauthorize selesai, lalu klik Finish. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
06-28-2018
12:13 AM
|
0
|
4
|
8250
|
BLOG
|
Hallo ArcNesian! Pada post kali ini, ArcMin akan membahas mengenai kendala yang ditemui terkait penggunaan License Manager atau License Server Administrator untuk penggunaan ArcGIS Desktop Concurrent Use. Mungkin beberapa ada yang pernah atau mungkin belum pernah mengalami hal ini, oleh karena itu ArcMin akan berbagi informasi bagaimana cara mengatasi error yang seperti ini. Gambar 1. License Manager status: NOT RUNNING. Penyebab Memang untuk license manager ini dapat kita atur statusnya apakah NOT RUNNING atau RUNNING dengan cara klik tab Start/Stop License Service di sebelah kiri, lalu pilih Start atau Stop dan OK. Namun, untuk kondisi kali ini walaupun sudah melakukan cara tersebut, License Server Administrator tetap dalam kondisi NOT RUNNING. ***Untuk penjelasan detil mengenai fitur-fitur pada license manager dapat dilihat pada link https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/02/23/borrowreturn-license-arcgis-desktop Selain itu, dugaan terjadinya permasalahan ini bisa datang dari berbagai macam penyebab yang diantaranya adalah, firewalls, anti-virus, ketersediaan jaringan dalam port jaringan, port yang terpilih di dalam file lisensi dan adanya file lisensi lama yang tertanam di dalam mesin/PC yang harus dibersihkan sebelum meng-install software terbaru. Jika tetap dibiarkan statusnya NOT RUNNING maka software tidak akan mampu dijalankan karena masih belum terhubung dengan ArcGIS License Manager. Solusi Ada berbagai cara untuk menyelesaikan kendala ini, silahkan untuk mengikuti tahapan-tahapan dibawah ini secara berurutan agar mampu mengetahui dimanakah letak penyebab dari permasalahan tersebut. Setelah melakukan cara dalam urutan dibawah selalu cek apakah ArcGIS License Manager dapat dijalankan dan diubah statusnya menjadi RUNNING. 1. Menonaktifkan firewall, ada kemungkinan bahwa firewall dari mesin/PC Anda memblok akses dari License Manager Anda. Silahkan menonaktifkan kemudian coba jalankan kembali License Managernya. 2. Menonaktifkan antivirus, ada kemungkinan bahwa antivirus dari mesin/PC Anda memblok akses dari License Manager Anda. Silahkan menonaktifkan kemudian coba jalankan kembali License Managernya. 3. Menjalankan “Netstat -a” di command prompt untuk melihat koneksi dari TCP yang mana yang terhubung ke dalam jaringan. Perintah ini akan memperlihatkan protocol yang digunakan, alamat dan nomor port lokal, alamat dan nomor port tujuan, dan status koneksi. Perintah ini akan membantu untuk mengidentifikasi jika salah satu dari port License Manager mulai dari 27000 – 27009 sedang digunakan oleh proses lain. Berikut adalah langkah rinci untuk melakukan perintah “netsat -a” Klik Start>Command Prompt Ketikkan netstat -a Perintah “-a” adalah untuk mengetahui seluruh pilihan koneksi Cek status port apakah sudah terkoneksi atau belum Jika sudah close command prompt Jalankan service dari ArcGIS License Manager 4. Melakukan modifikasi manual terhadap file lisensi software yang telah di-install, ada kemungkinan bahwa nomor port yang ada di dalam file lisensi Anda tidak berjalan dengan baik dan perlu diganti. Beberapa nomor port yang biasa digunakan adalah 27000, 27001, dan 27009. Berikut adalah langkah rinci untuk memodifikasi file lisensi. Buka Windows Explorer, pergi ke folder tempat instalasi ArcGIS, umumnya berada di C:/Program Files (x86)/ ArcGIS. Masuk ke dalam folder software yang akan dimodifikasi lisensinya. Contoh: “Desktop 10.x” Setelah masuk ke folder tersebut masuk ke dalam folder bin, dan cari file service.txt Buka file tersebut dengan notepad Pada baris pertama setelah kata “ANY” terdapat 5 bilangan yang merupakan nomor port, silahkan untuk menggantinya dengan 27000, 27001, dan 27009, kemudian save dan close. Gambar 2. Tampilan service.txt untuk edit port. Jalankan service dari ArcGIS License Manager 5. Menghapus trusted storage. Biasanya solusi ini dapat dipakai jika ArcNesian telah memakai software yang sama sebelumnya dan melakukan update software. Berikut adalah langkah rinci untuk menghapus trusted storage. Deauthorized terlebih dahulu license yang lama jika hal ini dapat dilakukan Stop License Manager Service dengan cara masuk ke dalam License Manager kemudian pilih 'Stop' sehingga Lisensi memiliki status “Not Running” Pergi ke dalam direktori folder FLEXnet yang didalam terdapat file lisensi, berikut adalah letak folder FLEXnet pada berbagai macam OS Windows XP dan 2003 server C:\Documents and Settings\All Users\Application Data\FLEXnet Windows Vista, 7 and Server 2008 C:\ProgramData\FlexNet Unix/ Linux /usr/local/share/macrovision/storage Hapus file 'ArcGIS_xxxxxxxx_tsf.data' atau hapus seluruh file ArcGIS di dalam folder FlexNet Jalankan service dari ArcGIS License Manager Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance. Note:This article is written by two authors, me and Wildan from Esri Indonesia Spatial Heroes #3
... View more
06-07-2018
09:10 PM
|
0
|
0
|
29160
|
POST
|
I also face the same issue with license manager 10.6 I have tried to move the vendor port from 27001 to 27000 and 27009, but still no luck. So I deauthorized the license and clear the trusted storage. And voila! It works!!
... View more
06-05-2018
08:09 PM
|
0
|
0
|
3152
|
BLOG
|
Sesuai dengan judul post kali ini, ArcMin akan menjelaskan cara melakukan Authorize dan Deauthorize ArcGIS Desktop. Post kali ini sedikit berbeda dengan post sebelumnya, https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/05/15/authorize-dan-deauthorize-arcgis-desktop , karena di post kali ini akan membahas langkah melakukan authorize dan deauthorize secara offline. Terkadang teman-teman ArcNesian berada di area yang tidak memiliki internet atau jaringan internet terbatas bukan? Maka post ini dijamin bisa membantu kendala kalian! Sedikit mengulang pembahasan mengenai istilah Authorize dan Deauthorize. Authorize atau Authorization, adalah proses dimana setelah melakukan instalasi software, lisensi yang telah dikirimkan dilakukan proses aktivasi atau registrasi dengan memasukkan data pengguna. Sebaliknya, Deauthorize atau Deauthorization adalah proses mencabut lisensi yang telah aktif di salah satu mesin. Proses ini umumnya dilakukan untuk memindahkan lisensi yang telah aktif tersebut ke mesin yang baru atau yang berbeda. Jika sudah dilakukan deauthorize, maka software ArcGIS dapat di-uninstall dan Anda dapat melakukan proses authorize kembali. Perlu diingat, proses deauthorize hanya dapat dilakukan empat kali dalam satu tahun pada satu lisensi. 1. Authorize a. Single Use License 1. Jalankan ArcGIS Administrator (Start > All Programs > ArcGIS > ArcGIS Administrator). 2. Klik tab 'Desktop'. 3. Pilih level software yang dimiliki (Advanced/Standard/Basic) yang akan dilakukan authorize. **(Pilih Desktop Advance, JIKA menggunakan lisensi trial (Kode lisensi: EVA)** 4. Klik 'Authorize Now'. 5. Lanjutkan dengan pilihan default, 'I have installed my software and need to authorize it', lalu klik Next. 6. Pilih pilihan kedua yaitu, 'Authorize at Esri's website or by email to receive your authorization file', lalu klik Next. 7. Isikan data personal, lalu klik Next. 8. Pilih kategori yang sesuai dengan organisasi Anda, lalu klik Next. 9. Isikan nomor lisensi Anda, (ESU123456789), lalu klik Next. 10. Masukkan nomor lisensi untuk extensions jika ada. Namun, jika tidak muncul dalam daftar, silahkan mengetik manual nama extension, nomor lisensi dan jumlahnya, lalu klik Next. 11. Klik Next pada wizard ‘Evaluate Software Extensions’. 12. Pada kotak dialog Email Authorization, pilih 'Save...' dan file 'authorize.txt' akan otomatis terunduh ke dalam PC/mesin. 13. Pindahkan file tersebut ke PC/mesin yang tersedia koneksi internet, lalu kirimkan file tersebut ke support@esriindonesia.co.id. 14. Selanjutnya Anda akan menerima balasan email beserta file *.RESPS, unduh file tersebut. 15. Lalu klik dua kali file tersebut, kotak dialog Software Authorization akan terbuka dan ikuti tahapan authorize hingga selesai. 16. Klik Finish jika proses authorization selesai. b. Concurrent Use License 1. Jalankan License Manager (Start> All Programs > ArcGIS> License Manager> License Server Administrator). 2. Klik tab ‘Authorization’. 3. Pilih versi yang digunakan, lalu klik ‘Authorize now’. 4. Lanjutkan dengan pilihan default, 'I need to authorize licenses on my license server', pilih ArcGIS Desktop dan klik Next. 5. Pilih pilihan kedua yaitu, 'Authorize at Esri's website or by email to receive your authorization file', lalu klik Next. 6. Isikan data personal, lalu klik Next. 7. Pilih kategori yang sesuai dengan organisasi Anda, lalu klik Next. 8. Isikan nomor lisensi Anda, (EFL123456789), lalu klik Next. 9. Masukkan nomor lisensi untuk extensions jika ada. Namun, jika tidak muncul dalam daftar, silahkan mengetik manual nama extension, nomor lisensi dan jumlahnya, lalu klik Next. 10. Klik Next pada wizard ‘Evaluate Software Extensions’. 11. Pada kotak dialog Email Authorization, pilih 'Save...' dan file 'authorize.txt' akan otomatis terunduh ke dalam PC/mesin. 12. Pindahkan file tersebut ke PC/mesin yang tersedia koneksi internet, lalu kirimkan file tersebut ke support@esriindonesia.co.id. 13. Selanjutnya Anda akan menerima balasan email beserta file *.RESPS, unduh file tersebut. 14. Lalu klik dua kali file tersebut, kotak dialog Software Authorization akan terbuka dan ikuti tahapan authorize hingga selesai. 15. Klik Finish jika proses authorization selesai. 16. Untuk menjalankan lisensi, klik tab 'Start/Stop License Service', lalu klik Start dan klik OK. 2. Deauthorize a. Single Use License 1. Jalankan ArcGIS Administrator (Start > All Programs > ArcGIS > ArcGIS Administrator) 2. Klik 'Support Operation', lalu klik 'Deauthorize'. 3. Pada 'Deauthorization Method', pilih opsi kedua: 'Deauthorize at Esri's website or by email to receive your deauthorization file.' 3. Pilih produk yang ingin dilakukan deauthorize, lalu klik Next. 4. Pada 'Email Deauthorization', klik 'Save' untuk menyimpan file 'deauthorize.txt', yang otomatis akan tersimpan di PC/mesin Anda. 5. Kirimkan file tersebut ke support@esriindonesia.co.id 6. Selanjutnya Anda akan menerima balasan email beserta file *.RESPS, unduh file tersebut. 7. Ulangi tahapan 1 hingga 3, lalu pilih opsi ketiga: 'I have received a deauthorization file from Esri and am now ready to finish the deauthorization process.' 8. Unggah file *.RESPS tadi, lalu klik Next. b. Concurrent Use License 1. Jalankan License Manager (Start> All Programs > ArcGIS> License Manager> License Server Administrator) 2. Klik tab ‘Authorization’. 3. Klik ‘Deauthorize’. 4. Pada 'Deauthorization Method', pilih opsi kedua: 'Deauthorize at Esri's website or by email to receive your deauthorization file.' 4. Pilih produk yang ingin dilakukan deauthorize, lalu klik Next. 5. Pada 'Email Deauthorization', klik 'Save' untuk menyimpan file 'deauthorize.txt', yang otomatis akan tersimpan di PC/mesin Anda. 6. Kirimkan file tersebut ke support@esriindonesia.co.id 7. Selanjutnya Anda akan menerima balasan email beserta file *.RESPS, unduh file tersebut. 8. Ulangi tahapan 1 hingga 3, lalu pilih opsi ketiga: 'I have received a deauthorization file from Esri and am now ready to finish the deauthorization process.' 9. Unggah file *.RESPS tadi, lalu klik Next. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
05-17-2018
10:16 PM
|
0
|
0
|
1099
|
BLOG
|
Halo Yanuardi Herdiyono Jika ingin mengecek user yang sedang meminjam license, bisa dicek di License Manager>Diagnostics. Lalu pilih 'Perform Status Inquiry', license manager akan secara otomatis menghasilkan message dan dapat dilihat hostname PC/mesin user yang sedang meminjam license. Jika kurang jelas, bisa klik 'View' untuk tampilan lebih detilnya. Pesannya akan tertulis seperti ini: 11:29:54 (ARCGIS) IN: "workflowMgrP" servername@clientname Apabila license sudah dikembalikan/return oleh user, maka tulisannya akan seperti ini: 11:27:07 (ARCGIS) OUT: "workflowMgrP" servername@clientname
... View more
05-17-2018
09:37 PM
|
0
|
0
|
3584
|
IDEA
|
Is it possible for ArcGIS to have an option to export feature services to *.csv using UTC time offset instead of UTC+00 time? It is fine to store all dates and times in UTC+00, but I think it would be helpful if there is an option to export it in our local time. Therefore the dates and times in *.csv will still using the local timezone. Dates and times are display using local time (UTC+7). Dates and times are display using local time (UTC+7) as well in ArcGIS . But once it exported to *.csv, 'A Time Question' field is changed to UTC. Thanks!
... View more
05-14-2018
03:49 AM
|
7
|
0
|
708
|
BLOG
|
Halo ArcNesian! Pernah mengalami error ini pada saat membuka ArcMap? "ArcMap.exe has encountered an error and needs to close. We apologize for the inconvenience." Apabila muncul error diatas, dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Kali ini ArcMin akan memberikan tips apabila ArcMap kamu crash. Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan apabila hal ini terjadi, tapi jangan khawatir ArcMin akan menjelaskan sedetil mungkin:) 1. Memory penuh Restart ulang mesin/PC. 2. Matikan Geoprocessing Background Klik Start > ArcMap. Pada menu Geoprocessing > pilih Geoprocessing Options > lalu uncheck Background Processing. 3. Membuka ArcMap dari file direktori Akses file direktori C:\Program Files (x86)\ArcGIS\Desktop10.x\bin pilih ArcMap.exe. 4. Menghapus Trusted Storage Akses file direktori C:\ProgramData\FlexNet. Hapus file 'ArcGIS_xxxxxxxx_tsf.data' dan folder FlexNet. Hapus 'fnp_registrations.xml' pada file direktori C:\Program Files\Common Files\Macrovision Shared\FLEXnet Publisher. Melakukan proses authorize ulang. **Apabila muncul error message "Error: Authorization denied because request would have exceeded max copies for the <authorization number>", silahkan untuk menghubungi Esri Indonesia Support untuk request reset license.** 5. Mengubah nama normal template Akses file direktori C:\Users\<user>\AppData\Roaming\Esri\Desktop10.x **Umumnya folder App Data adalah hidden folder maka perlu di-unhide terlebih dahulu** Pilih folder untuk seluruh komponen ArcGIS, ArcCatalog atau ArcMap Setiap komponen software tersimpan pengaturan template yang merupakan bagian dari ArcGIS, yaitu:ArcCatalog: normal.gxt ArcMap: normal.mxt, tersimpan pada folder Templates ArcToolbox: arctoolbox.dat Beri nama ulang pada ketiga file tersebut, contohnya oldnormal.gxt. Pada saat membuka ulang ArcGIS, template baru akan otomatis terbentuk. Ini akan menyelesaikan beberapa permasalahan di software ArcGIS. 6. Menghapus direktori TEMP: Akses file direktori C:\Users\<user>\AppData\Local\Temp. Folder ini umumnya berisi ratusan bahkan ribuan file atau folder. Setelah menghapus atau reset TEMP dan TMP, silahkan untuk reboot mesin/PC. Folder TEMP akan otomatis terbentuk kembali. 7. Melakukan repair ArcMap Klik Start > Settings > Control Panel lalu pilih Add or Remove Programs. Pilih ArcGIS Desktop dan klik Uninstall/Change, pilih Repair dan ikuti tahapannya hingga akhir. 8. Upgrade Python 2.7.12 ArcMap secara tiba-tiba keluar pada saat proses "Loading Document...". Tidak ada muncul error code. Hal ini disebabkan karena adanya upgrade versi Python 2.7.11 yang dirilis pada Desember 2015. Pada versi terbaru ini terdapat statement 'PyWin_DLLVersionString' now is "2.7-32", dimana statement tersebut akan mencari registry key HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Wow6432Node\Python\PythonCore\2.7-32\PythonPath, yang tidak ada. Hal ini dapat diperbaiki dengan cara melakukan upgrade Python 2.7.12. Namun apabila hal tersebut tidak dapat dipenuhi, maka tahapan-tahapan dibawah ini dapat diikuti. Solusi A: Klik Start > Regedit, lalu pilih HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Wow6432Node\Python\PythonCore\2.7 Klik kanan pada folder 2.7 dan pilih Rename, ubah nama folder tersebut menjadi '2.7-32'. Tutup Registry Editor dan buka ArcMap. Solusi B: Klik Start > Windows Control Panel. Pilih uninstall Python 2.7.11 dari sistem. Pilih ArcGIS for Desktop dan klik Uninstall/Change. Pilih Modify. Pilih menu drop-down di sebelah Python lalu pilih, X This feature will not be available. Jalankan installer untuk menghapus Python dari instalasi ArcGIS Desktop Apabila tahapan diatas sudah selesai, sekali lagi pilih ArcGIS for Desktop dan pilih Uninstall/Change. Pilih Modify. Pililh menu drop-down di sebelah Python lalu pilih, This feature will be installed on the local hard drive. Jalankan installer untuk menghapus Python dari instalasi ArcGIS Desktop Solusi C: Klik Start > Windows Control Panel. Uninstall Python 2.7.11. Uninstall ArcGIS for Desktop. Reinstall ArcGIS for Desktop. Sekian untuk post kali ini mengenai troubleshooting apabila ArcMap crash. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
05-07-2018
09:40 PM
|
1
|
6
|
27577
|
POST
|
Hi, I also have the same issue with this. Do you have any suggestions to set the CreationDate is still on the local zone? Instead I edited it one by one on excel? Thanks!
... View more
04-18-2018
04:06 AM
|
0
|
1
|
513
|
BLOG
|
Untuk teman-teman ArcNesian, pasti pernah mengalami error seperti diatas. Jangan panik! Secara umum, hal yang menyebabkan error ini muncul adalah: 1. Publishing service is not started 2. Permissions 3. Bad data connections 4. Lack of Memory/too many ArcSOC processes Seperti biasa, ketika muncul error apapun Server Logs akan dengan senang hati memberitahu ArcNesian tentang apa yang sedang terjadi. Hal ini adalah tahapan pertama investigasi untuk mengetahui tahapan troubleshooting seperti apa yang cocok untuk dilakukan. Server Logs dapat diakses di https://yourwebadaptorname.domain.com/webadaptorname/manager lalu pilih Logs. Lakukan query dengan memilih filter Verbose dan bacalah pesan yang muncul. *Note: untuk kondisi tertentu, misalnya untuk pengecekan rutin Log Filter dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk detilnya mengenai log level dapat dibaca di link ini. Selain mengecek Server Logs, juga perlu diperhatikan jumlah ArcSOC.exe yang dihasilkan di Start>Task Manager> pilih tab Processes. Apabila jumlahnya banyak, artinya service yang dimiliki juga banyak, yang berujung pada kapasitas memori Anda. Bisa jadi sebetulnya ini hanyalah masalah memori, yang artinya permasalahan ini akan kerap terjadi! 1. Publishing service is not started Cek publishing service apakah status nya Started atau Stopped. Jika kondisinya sudah Started, maka lakukan proses Restart, dengan cara klik Stop lalu klik Start kembali. 2. Permissions Cek permissions di Services kamu, Start>Services. Lihatlah pada kolom Log On As Jika: a. Tertulis ".\username", maka ArcGIS Server dijalankan menggunakan local account Local account adalah akun yang hanya ada atau terdaftar pada mesin tersebut. Sehingga akun ini hanya akan ada pada mesin ArcGIS Server. b. Tertulis "DOMAIN\username", maka ArcGIS Server dijalankan menggunakan domain account Domain account adalah akun yang ada pada windows domain. Contohnya ESRIID\username adalah domain account, karena hanya ada pada domain ESRIID. Akun yang ada harus memiliki akses untuk ketiga folder direktori ini: 1. c:\Python27 2. c:\arcgisserver 3. c:\Program Files\ArcGIS\Server Klik kanan pada folder ini, lalu pilih tab Security, tambahkan ArcGIS Account tersebut dengan cara klik Add, lalu cari username tersebut. Periksa juga, apakah memungkinkan untuk melakukan publishing? Lihat kompleksitasnya, apakah yang tidak berhasil hanya file yang memiliki kompleksitas data yang tinggi? Karena bisa jadi ini disebabkan oleh jumlah instances yang tidak mencukupi. 3. Cek data Apakah mxd file kamu corrupted? Jika ya, buatlah mxd file baru. Alternatif lain, bisa juga menggunakan MXD Doctor untuk memperbaiki mxd file kamu. Melakukan register ulang datastore saat publishing. Note: Langkah ini berpotensial menurunkan banyak services dan merusak data reference. 4. Pengecekan memori Cek jumlah "ArcSOC.exe" pada command prompt, dengan menuliskan command: tasklist | find "ArcSOC.exe" /c 1. Jika jumlahnya melebihi dari 200, ini tidak baik. When a large number of web service instances are running on an ArcGIS for Server machine (e.g., about 200 or more) in a Windows environment, the ArcGIS Server may fail to publish new or start existing services. The existing hardware resources appear adequate to support instantiating additional service instances including having enough physical and virtual memory available (see http://support.esri.com/en/Technical-Article/000001218) 2. Apabila ditemui jumlah service melebihi dari 200 maka sebaiknya: a. Mengatur nilai minimum of instance untuk service yang jarang digunakan menjadi '0'. b. Stop seluruh service yang jarang digunakan. c. Mengatur nilai maximum of instance untuk service yang tidak terlalu populer. d. Menghapus services yang tidak pernah digunakan. Detilnya, dapat mengikuti link ini. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
04-02-2018
02:29 AM
|
0
|
0
|
893
|
POST
|
Hi Bukhari Bukhari Dalam penggunaan identity tool, pastikan Input Feature dan Identity Feature adalah polygon, lalu centang parameter Keep relationships, maka hasilnya akan terpisah menjadi dua field yaitu LEFT_ploy dan RIGHT_poly. Mungkin bisa lampirkan pesan error nya? English: In identity tool, make sure that Input Feature dan Identity Feature are polygon, then check the Keep relationships parameter, then the output feature class will have two additional fields, LEFT_poly and RIGHT_poly. Perhaps you able to also attached the error message?
... View more
03-19-2018
08:57 PM
|
0
|
0
|
741
|
BLOG
|
Halo Yanuardi Herdiyono Network license yang dimaksud itu Concurrent Use license ya? Kalau hanya ada 1 mesin/server, sedangkan license harus terbagi jadi dua pada masing-masing license manager, hal itu tidak dapat dilakukan. Kecuali mesin/server yang dimiliki ada 2, hal itu dapat dilakukan. Karena dalam 1 mesin/server hanya dapat diinstall satu license manager.
... View more
03-07-2018
07:50 PM
|
0
|
0
|
2363
|
BLOG
|
Hi ArcNesian, Masih seputar ArcGIS Desktop, karena pertanyaan seputar administrasi di ArcGIS Desktop kerap ditanyakan, jadi ArcMin akan melanjutkan tahapan administrasi di ArcGIS Desktop. Kali ini hanya khusus di penggunaan Concurrent Use license. Concurrent Use License Concurrent use license adalah lisensi yang dapat diakses oleh beberapa user dari berbagai komputer yang masih dalam satu jaringan yang sama. Berbeda dengan single use license yang menggunakan ArcGIS Administrator, concurrent use license menggunakan License Server Administrator untuk mengatur dan mengelola seluruh lisensi yang dimiliki oleh organisasi ArcNesian. Jumlah lisensi concurrent, menunjukkan jumlah user yang dapat menjalankan aplikasi secara bersamaan. Jika seluruh lisensi sedang digunakan, maka user tambahan tidak dapat menjalankan aplikasinya hingga user yang lain selesai menggunakan lisensi tersebut. Sebagai contoh, di sebuah organisasi memiliki empat concurrent use license dengan user sejumlah lima. Maka satu user tersebut tidak dapat menggunakan ArcGIS hingga salah satu dari empat user lainnya selesai menggunakan lisensi tersebut. Umumnya lisensi tipe ini dikenal dengan istilah 'floating license'. Gambar 1. menunjukkan kotak dialog License Server Administrator. Kode Concurrent Use License: EFL123456789 Gambar 1. License Server Administrator Pada saat proses instalasi, khusus untuk lisensi dengan tipe ini membutuhkan license manager (License Server Administrator) sebagai wadah dan mengatur lisensi yang dimiliki. Sehingga jumlah software yang perlu di install adalah: 1. ArcGIS Desktop 2. ArcGIS License Manager Setelah proses instalasi selesai, selanjutnya adalah melakukan proses authorize, untuk detilnya silahkan mengikuti tahapan di post sebelumnya https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/05/15/authorize-dan-deauthorize-arcgis-desktop Feature di License Server Administrator 1.Start/Stop License Service Gambar 2. Tab Start/Stop License Service. Feature ini digunakan untuk Stop/Start license manager ArcNesian. Selalu pastikan bahwa status license manager adalah RUNNING, hal ini dapat dilihat di bagian kiri bawah. Seusai license dipinjam/dikembalikan, ArcNesian dapat klik Re-read license agar jumlah license sesuai dengan jumlah terkini. 2. Configure Gambar 3. Tab Configure. Tab ini mengatur apakah license dapat dipinjam atau tidak, dengan cara memberi centang pada kotak 'Allow License Borrowing'. Selain itu di tab ini ArcNesian juga dapat mengatur durasi peminjaman license. Secara default durasi peminjaman adalah 30 hari. Apabila license yang dipinjam sudah mendekati batas waktu peminjaman, pada saat launch ArcMap akan muncul message 'Authorization Expiration' seperti gambar berikut: Gambar 4. Tampilan Authorization Expiration. Sehingga license perlu dipinjam kembali, karena license akan dikembalikan ke license manager secara otomatis. 3. Availability Gambar 5. Tab Availability. Tab Availability mempermudah ArcNesian untuk mengetahui jumlah license yang dimiliki dan yang sedang digunakan. Perlu diingat cara membaca jumlah lisensi yang dimiliki ditunjukkan oleh kolom Total, sedangkan kolom Available menunjukkan jumlah lisensi yang dimiliki. Contoh: Apabila kolom total tertulis 1 dan kolom available tertulis 0, artinya seluruh license sedang dipinjam/digunakan. 4. Authorization Gambar 6. Tab Authorization. Tab Authorization digunakan untuk melakukan proses authorize license yang dimiliki. Untuk penjelasan detil mengenai proses authorize, dapat dilihat di post sebelumnya https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/05/15/authorize-dan-deauthorize-arcgis-desktop 5. Diagnostics Gambar 7. Tab Diagnostics. Tab ini digunakan apabila client tidak berhasil meminjam license. Dari tab ini dapat diketahui penyebabnya apa, status license yang ada di license manager, dan kondisi license manager itu sendiri, hal ini dilakukan dengan cara klik 'Diagnose'. Borrow/Return License Ini tahapan pentingnya! 1. Klik Start>ArcGIS Administrator, lalu pilih Desktop, tentukan level license yang dimiliki. Pilih opsi Concurrent Use. 2. Pada bagian License Manager, isikan alamat IP mesin yang sudah terinstall License Server Administrator. Jika license manager terinstall di mesin yang sama dengan ArcMap, maka isikan 'localhost'. OK Gambar 8. Menentukan IP license manager. 3. Setelah itu cek license yang tersedia di tab Availability. Pastikan kolom 'License' terisi sesuai jumlah license yang dimiliki dan kolom 'Availability' masih tersedia license yang dapat dipinjam. 4. Klik tab Borrow/Return, lalu pilih license yang diinginkan dan centang pada kotak yang disediakan. OK 5. Untuk mengembalikan license, hilangkan centang pada kotak yang disediakan. OK Semoga bermanfaat! Sampai jumpa di post selanjutnya! Contact Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id) for further assistance.
... View more
02-23-2018
01:48 AM
|
0
|
3
|
13630
|
POST
|
Hi folks, Lately I'm trying to figure out what is the best way to processing a large dataset in ArcMap. I've read and following this tipshttps://community.esri.com/thread/107740 which is very useful. Suddenly this topic leads me to discovery of dice tool. Does anyone ever use it? I have tried to process my data but doesn't feel any difference, or maybe there are steps that I missed... Thank you!
... View more
02-21-2018
08:26 PM
|
0
|
1
|
1572
|
Title | Kudos | Posted |
---|---|---|
1 | 07-05-2018 08:53 PM | |
2 | 12-04-2017 11:07 PM | |
1 | 12-05-2017 12:39 AM | |
1 | 05-07-2018 09:40 PM | |
1 | 01-31-2018 07:24 PM |
Online Status |
Offline
|
Date Last Visited |
11-11-2020
02:24 AM
|