ArcNesia Blog - Page 6

cancel
Showing results for 
Show  only  | Search instead for 
Did you mean: 

Latest Activity

(83 Posts)
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Halo ArcNesian! Pada tulisan ini, ArcMin akan mengulas salah satu fungsi unggulan ArcGIS Pro yaitu pengeditan fitur 3D. Sedikit bercerita, ArcGIS Pro ialah sebuah perangkat lunak GIS Desktop yang merupakan generasi baru dari ArcMap. Apabila teman-teman merasa masih belum terbiasa dengan ArcGIS Pro, ada baiknya membaca tulisan tentang perkenalan ArcGIS Pro terlebih dahulu ya.

Salah satu yang menjadi perhatian di ArcGIS Pro ialah tampilannya yang dapat disajikan dari dua perspektif: 2D (Map) dan 3D (Scene) seperti yang terlihat pada Gambar 1. Kapabilitas ini bagaikan kombinasi dinamis dari kedua leluhurnya yaitu ArcMap dan ArcScene.

                  

                                                             Gambar 1. Perspektif 2D (kiri) dan 3D (kanan)

Tampilan dari dua sudut pandang dapat bermanfaat saat kita melakukan pengeditan fitur. Singkatnya, fitur yang diedit pada tampilan 2D akan berubah secara otomatis di tampilan 3D. Hal ini berguna sebab terdapat beberapa fitur yang lebih mudah diedit pada tampilan 2D.

Agar teman-teman ArcNesia lebih terbayang, mungkin lebih baik bila kita langsung ke contoh kasus. Salah satu permisalannya ialah pembuatan fitur pagar yang mengelilingi atap. Pekerjaan ini tentu lebih mudah diselesaikan di tampilan 2D dengan melakukan penelusuran (tracing) di bagian terluar (outline) fitur atap. Selanjutnya, kita tinggal memberikan informasi ketinggian yang diinginkan dan...voila! Pagar akan terbangun juga di  tampilan 3D (Gambar 2).

                   

                                                                      Gambar 2. Penambahan fitur pagar

Penambahan fitur lain juga dapat dilakukan dengan mudah. Yang perlu kita perhatikan hanyalah pendefinisian sistem referensi vertikal – baik di permukaan, relatif terhadap permukaan, atau tinggi mutlak. Pengaturan ini dapat dioperasikan di Menu Edit seperti yang ditunjukkan di Gambar 3.

                       

                                                           Gambar 3. Menu Edit  untuk pengaturan sumbu vertikal

 

Agar lebih menarik, Anda juga dapat mengganti simbol suatu fitur dengan model geometri 3D yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu format yang dpat dibuka di ArcGIS Pro ialah format OpenFlight (.flt). Apabila semua elemen sudah ditambahkan dan dikustomisasi, maka terbentuklah sebuah maket yang lengkap dan siap untuk dipamerkan (Gambar 4).

                   

                                                                                Gambar 4. Maket 3D

Pembuatan maket tidak pernah semudah dan se-advance ini bukan? Baiklah, sampai jumpa di tulisan berikutnya!

by: Ajeng Salma Yarista

more
0 0 1,930
ArshaYuditha_Amiranti
Frequent Contributor

Hello! Selamat datang dan selamat bergabung sebagai bagian dari community ArcGIS User di ArcNesia!

 

Thread kali ini khusus dibuat untuk teman-teman ArcNesia yang menggunakan ArcGIS for Personal Use. ArcMin akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering teman-teman ArcNesia ajukan dan penjelasan singkat mengenai tahapan instalasi, upgrade dan beberapa tips dan trik yang bisa teman-teman lakukan dengan membeli ArcGIS for Personal Use.

Baca post sebelumnya:

1. Pertanyaan umumFAQ: ArcGIS for Personal Use 

2. Instalasi ArcMap https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/02/01/faq-arcgis-for-personal-use-installation 

3. Instalasi ArcGIS Online https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/02/01/faq-arcgis-for-personal-use-installation-... 

 

Let's start!

4. ArcGIS Pro

Installation

 

4.a. Apa saja prasyarat untuk melakukan instalasi ArcGIS Pro?

Setiap versi memiliki prasyarat berbeda-beda, silahkan merujuk link ArcGIS Pro 2.1 system requirements—ArcGIS Pro | ArcGIS Desktop 

 

4.b. Fitur apa saja yang saya peroleh di ArcGIS Pro pada saat melakukan install pertama kali?

Personal Use:

ArcGIS Pro level Advanced.

Extension meliputi: ArcGIS 3D Analyst, ArcGIS Data Interoperability, ArcGIS Data Reviewer, ArcGIS Geostatistical Analyst, ArcGIS Network Analyst, ArcGIS Publisher, ArcGIS Schematics, ArcGIS Spatial Analyst, ArcGIS Tracking Analyst, ArcGIS Workflow Manager.

Commercial Use:

ArcGIS Pro dan License Manager (untuk pengguna Concurrent Use). Level yang tersedia Basic, Standard dan Advanced.

 

4.c. Bagaimana cara saya melakukan instalasi ArcGIS Pro?

1. Jalankan program instalasi; ikuti seluruh prosesnya hingga selesai.

Note:

Program instalasi sudah diatur untuk mendeteksi versi program yang sudah ada dan otomatis mengupgrade versi program yang sudah ada.

Untuk Personal Use, installer diperoleh dari My Esri.

2. Jika proses instalasi sudah selesai, selanjutnya Anda harus melakukan proses authorize. Ikuti link berikut https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/11/02/how-to-authorize-arcgis-pro 

3. Proses instalasi selesai.

 

4.d. Apakah saya harus menginstall License Server Administrator?

Jika Anda menggunakan Concurrent Use, maka Anda harus melakukan instalasi ArcGIS License Manager dengan versi yang sesuai dengan ArcGIS Pro yang dimiliki.

Jika Anda menggunakan Single Use maka Anda membutuhkan ArcGIS Administrator untuk mengatur license Anda.

 

4.e. Apakah memungkinkan untuk melakukan instalasi ArcGIS Pro pada PC/mesin yang sama dengan PC/mesin yang sudah terinstall ArcMap?

Ya, tentu saja.

 

4.f. Apakah saya harus meng-uninstall ArcGIS Pro sebelum melakukan upgrade versi terkini?

Tidak. Apabila Anda ingin melakukan proses upgrade versi, cukup jalankan installer ArcGIS Pro Anda. Lihat poin 4.c.

 

4.g. Dimana saya bisa memperoleh installer ArcGIS Pro?

Anda dapat memperoleh installer di My Esri. Lihat poin 4.c.

Catatan: Akun My Esri Anda harus memiliki akses untuk mengunduh perangkat lunak pada menu download di My Esri.

 

4.h. Apa yang dimaksud dengan MyEsri?

My Esri adalah situs untuk mengatur kebutuhan Anda terkait produk Esri. Anda akan dengan mudah mencari informasi yang Anda butuhkan, seperti mengunduh installer, authorization information dan traning.

my-esri 

 

4.i. Bagaimana cara melakukan proses uninstall ArcGIS Pro?

Jika Anda menggunakan Named User license, Anda cukup melakukan proses uninstall di Control Panel saja.

Jika Anda menggunakan Single Use dan Concurrent Use license, maka Anda harus melakukan proses deauthorize terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar license Anda tidak terdeteksi bahwa telah dilakukan authorize lebih daru satu kali. Berikut adalah tahapan untuk melakukan proses deauthorize license How to: Authorize dan Deauthorize ArcGIS Desktop 

 

Licensing

 

4.j. Apa yang dimaksud dengan Authorize?

Authorize atau Authorization, adalah proses dimana setelah melakukan instalasi software, lisensi yang telah dikirimkan dilakukan proses aktivasi atau registrasi dengan memasukkan data pengguna. ArcGIS Pro umumnya menggunakan Named User license, sehingga untuk melakukan authorize perlu menggunakan ArcGIS Online. Silahkan membaca link berikut untuk penjelasan detil: https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/11/02/how-to-authorize-arcgis-pro 

Jika memilih untuk menggunakan Single Use dan Concurrent Use license, silahkan membaca link berikut untuk penjelasan detil:How to: Authorize dan Deauthorize ArcGIS Desktop 

 

4.k. Apa yang dimaksud dengan Deauthorize?

Deauthorize adalah proses mencabut lisensi yang telah aktif di salah satu mesin. Proses ini dilakukan untuk memindahkan lisensi yang telah aktif tersebut ke PC/mesin yang baru atau yang berbeda. Jika sudah dilakukan deauthorize, maka software ArcGIS dapat di-uninstall dan Anda dapat melakukan proses authorize kembali. Perlu diingat, proses deauthorize hanya dapat dilakukan empat kali dalam satu tahun pada satu lisensi.

How to: Authorize dan Deauthorize ArcGIS Desktop 

ArcGIS Pro umumnya menggunakan Named User license, sehingga tidak perlu melakukan proses deauthorize.

 

4.l. Apa yang dimaksud dengan Desktop Advance, Standard dan Basic?

Desktop Advance, Standard dan Basic adalah tingkatan level yang dimiliki oleh ArcGIS Desktop. Ketiga level ini memiliki user interfacecore applications  dan environment yang sama. Tiap level memiliki tambahan kapabilitas yang semakin meningkat dimulai dari Basic, Standard hingga Advance.

4.m. Apakah saya dapat memperoleh license ArcGIS Pro apabila saya tidak memiliki license ArcGIS Desktop?

Tidak. ArcGIS Pro adalah bagian dari ArcGIS Desktop dan hanya pengguna yang berada dalam masa maintenance untuk ArcGIS Desktop atau ArcGIS trial saja yang dapat melakukan authorize untuk ArcGIS Pro. Apabila Anda sedang tidak dalam masa maintenance atau sudah lewat, Anda tidak akan mendapat akses untuk menggunakan ArcGIS Pro.

Untuk memperpanjang masa maintenance Anda, silahkan merujuk ke halaman berikut Esri Maintenance Program.

4.n. Bagaimana saya memperoleh Concurrent Use atau Single Use license untuk ArcGIS Pro?

Umumnya ArcGIS Pro menggunakan tipe lisensi berupa Named User. Untuk melakukan proses authorize ArcGIS Pro dengan tipe lisensi berupa Concurrent Use atau Single Use, silahkan merubah Named User license Anda lewat My Esri. Apabila kedua tipe lisensi tersebut tersedia, maka lisensi ArcGIS Desktop Anda sedang dalam masa maintenance.

4.o. Apabila saya memilih untuk menggunakan Named User license, kemudian masa maintenance saya sudah habis dan masa berlaku akun Named User saya sudah lewat, apakah saya masih dapat mengubah Named user license menjadi Concurrent Use atau Single use?

Ya, Anda masih dapat merubah tipe lisensi Anda menjadi Concurrent atau Single Use melalui My Esri dan tetap menggunakan software tersebut. Namun Anda tidak akan menerima update apapun terkait software tersebut. Untuk memperpanjang masa maintenance Anda, silahkan merujuk ke halaman berikut Esri Maintenance Program.

4.p. Apabila saya sudah menentukan license ArcGIS Pro menjadi Concurrent Use atau Single use, apakah memungkinkan untuk mengembalikannya menjadi Named User license?

Mengubah lisensi kembali menjadi Named User license (reverse conversion) tidak tersedia di My Esri. Apabila Anda ingin mengembalikan lisensi Anda menjadi Named User, silahkan menghubungi Esri Customer Service.

4.q. Apakah ArcMap dan ArcGIS Pro menggunakan License manager yang sama pada saat melakukan authorize?

Ya. Apabila Anda memiliki ArcGIS 10.5.1 License Manager, Anda dapat melakukan authorize dan mengatur lisensi ArcMap dan ArcGIS Pro secara bersamaan.

4.r. Apabila saya menggunakan Concurrent Use license atau Single Use license, apakah saya tetap dapat mengakses peta di ArcGIS Online dan services di ArcGIS Pro?

Ya. Akun Named User Anda digunakan untuk mengakses peta dan services di ArcGIS Online, selain itu juga Anda dapat publish konten yang sudah Anda buat di ArcGIS Pro. Apabila license Anda adalah Concurrent Use atau Single Use, pada saat sign in Anda mengharuskan login dengan akun Named User Anda.

Apabila Anda sedang dalam masa maintenance, Anda akan secara otomatis menerima akun Named User untuk setiap jumlah license ArcGIS Desktop yang Anda miliki.

4.s. Apakah saya dapat menggunakan ArcGIS Pro secara offline?

Ya. Apabila Anda menggunakan Named User atau Concurrent Use license, Anda dapat menggunakannya secara offline yang diatur pada tab Licensing di ArcGIS Pro. Single Use license dapat digunakan offline, karena lisensi tersebut di-authorize di tiap-tiap mesin/PC.

4.t. Saya mencoba untuk mengembalikan lisensi saya menjadi online, namun pilihan tersebut tidak tersedia. Bagaimana agar saya dapat menampilkan pilihan tersebut?

Untuk mengembalikan lisensi offline Anda ke portal (online/on premise) Anda harus sign in terlebih dahulu di portal organization. Untuk mengetahuinya, terdapat pada tab Project, pilih Portals, carilah alamat portal dengan simbol kunci (gray key symbol) lalu klik kanan dan Sign In. Kembali ke halaman Licensing. Kotak pilihan Authorize ArcGIS Pro to work offline akan tersedia. Centang pilihan tersebut untuk mengembalikan lisensi offline Anda ke portal.

Upgrading

 

4.u. Apakah saya harus uninstall terlebih dahulu sebelum upgrade versi terkini?

Tidak. Apabila Anda ingin melakukan proses upgrade versi, cukup jalankan installer ArcGIS Pro Anda. Lihat poin 4.c.

 

4.v. Apakah saya harus upgrade ArcGIS License Manager?

Ya. License Manager Anda harus sesuai dengan versi ArcGIS Pro yang Anda gunakan. Misalnya, Anda memiliki ArcGIS Pro versi 2.0, maka License Manager Anda harus di versi 10.5.1.

 

4.w. Apakah saya harus melakukan reauthorize setelah melakukan upgrade?

Tidak. Hasil authorization Anda akan otomatis dikenali dan diatur untuk penggunaan versi terkini.

 

4.x. Apakah saya dapat menjalankan ArcGIS produk dengan versi berbeda di PC/mesin yang sama?

Tidak. Installer akan secara otomatis mengenali bahwa sudah terdapat ArcGIS produk di PC/mesin Anda. Lihat poin 4.c.

Tambahan Informasi

 

4.y. Apakah Esri menyediakan training untuk ArcGIS Pro?

Ya. Silahkan merujuk ke link berikut: http://esriindonesia.co.id/training

 

4.z. Bagaimana agar saya dapat memperoleh layanan dukungan secara penuh?

Untuk informasi mengenai hal ini silahkan menghubungi Esri Indonesia.

 

Sekian post kali ini, jika ada pertanyaan silahkan menghubungi tim support Esri Indonesia melalui Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id).

more
0 0 3,055
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Geodatabase adalah pondasi dimana ArcGIS Platform dibangun. Geodatabase adalah pusat dari semua level dari produk Esri, mulai dari pengambilan data  lapangan menggunakan Collector for ArcGIS, sampai dengan editing data dengan  versioning, bahkan replikasi data lintas lokasi.

Kebutuhan user dalam penggunaan data cukup bervariasi sehingga untuk memenuhi hal tersebut geodatabase muncul dalam berbagai jenis, seperti file geodatabase dan multiuser geodatabases yang dibangun di atas sistem database (SQL Express, SQL Server, Oracle, PostgreSQL, DB@, Informix).

Multiuser geodatabase menyediakan fleksibilitas dalam mengedit data lewat editing base tables atau lewat versi. Jika terdapat konflik dalam beragam versi, hal tersebut akan ditangani oleh geodatabase atau lewat tools utuk  menyelesaikan konflik. Untuk Anda yang familiar dengan version control tools seperti Github, cara multiuser geodatabase bekerja mirip dengan itu.

Untuk memastikan penggunaan multiuser geodatabase berjalan dengan baik,  beberapa hal ini perlu diperhatikan:

  • Reconcile & Post
  • Compress
  • Rebuild Indexes
  • Analyse Datasets

 

more
0 0 894
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Twitter adalah suatu servis media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membagikan post-post pendek yang disebut tweets. Saat ini, twitter secara masif digunakan tidak hanya oleh individual, organisasi bisnis dan pemerintah juga bahkan ikut serta dalam menggunakan media sosial ini. Sebuah tweet memiliki data lokasi, dan tentu saja data tersebut dapat dimasukkan ke sebuah peta dengan menambahkan extra layer pada peta termasuk dengan informasi-informasi tweet yang lainnya.

Ketika Anda ingin membuat peta di ArcGIS Online, ada sebuah template yang bernama Public Information. Template Public Information adalah sebuah template yang dapat dengan mudah dikonfigurasi dan bersifat responsif terhadap berbagai macam device dan browser. Template tersebut memiliki kemampuan untuk memetakan tweets dan media sosial lainnya yang memiliki data lokasi seperti: Instagram, Flickr, YouTube, dsb. Template tersebut juga dapat dikonfigurasi agar dapat dengan otomatis memasukkan sebuah katakunci pencarian untuk mencari lokasi dari tweets atau media sosial yang lainnya. Bagaimana cara menggunakannya?

Buka sebuah web map yang sudah ada, klik share, kemudian Create a Web App.

Pilih kategori Map Social Media kemudian pilih Public Information Template.

 

 Anda dapat mendownload source dari aplikasi, preview aplikasi, atau membuat aplikasi. Pilih Create Web App untuk mengkonfigurasi template yang telah Anda pilih.

Masukkan judul, tags, dan ringkasan deskripsi dari aplikasi.

Anda dapat mengkonfigurasi aplikasi sesuai keinginan anda di configuration panel. Untuk menampilkan tweets dengan otomatis, klik Twitter Options kemudian pilih: (1) Enable Twitter Layer, (2) Visible, (3) Tentukan kata kunci sesuai keinginan anda. Jangan lupa save jika sudah selesai dengan konfigurasinya.

Selamat mencoba!

Source: https://blogs.esri.com/esri/arcgis/2016/08/18/add-tweets-to-your-web-map/

by Yarjuna Rohmat

more
0 0 704
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Di era globalisasi seperti saat ini, kita selalu dituntut untuk serba cepat dan tanggap. Istilah ‘waktu adalah uang’ merupakan cerminan gaya hidup kita sekarang ini, bahkan untuk surveyor sekalipun. Proses memperoleh dan mengumpulkan data lapangan umumnya menghabiskan waktu yang lama, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pengolahan data. Survey 123 for ArcGIS hadir memberikan solusi bagi para surveyor dalam proses pengumpulan data. Jika sebelumnya kita terpaku pada formulir berbentuk fisik, sekarang dengan adanya Survey123 for ArcGIS, kita tidak perlu kesulitan membawa berlembar-lembar formulir, karena sudah pada genggaman Anda. Mengapa? Karena data Anda dilengkapi tidak hanya data atribut, namun Anda juga memperoleh data spasial dan foto. Tidak hanya Anda sebagai surveyor yang mengumpulkan data, namun persilakan masyarakat ikut kontribusi untuk mengumpulkan data bersama.

            Hasil gambar untuk survey123 for arcgis esri

Bagaimana caranya?

Dimulai dari versi 1.9, Survey123 for ArcGIS sudah mendukung survey publik, yaitu mempersilakan orang lain untuk turut serta dalam proses pengumpulan data. Tanpa menggunakan akun ArcGIS. Survey publik ini sangat cocok untuk masyarakat yang aktif dalam meng-update kejadian sekitar.

Survey publik dapat Anda cantumkan dalam website pemerintah daerah untuk mengumpulkan pendapat mengenai pembangunan infrastruktur yang baru. Selain itu, juga dapat Anda manfaatkan untuk melaporkan mengenai masalah lingkungan yang ditemui. Survey publik dapat Anda gunakan dari web browser, atau unduh aplikasi Survey123 for ArcGIS untuk mengumpulkan data saat sedang offline.

Buka survey123.arcgis.com lalu pilih survey Anda dari galeri, pada tab Collaborate pilih untuk bagikan ke seluruh orang (Everyone). Langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah mensosialisasikan kepada masyarakat dengan cara menyalin URL. URL ini bisa Anda tampilkan dimana pun, sebut saja laman Facebook, Twitter dan masih banyak lagi. Cukup bermodalkan web browser yang ada di computer, laptop, tablet, bahkan smartphone Anda sudah dapat mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan Anda nantinya.

Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah, bagikan hasil kerja Anda melalui aplikasi yang sudah disediakan oleh ArcGIS. Tersedia berbagai macam aplikasi seperti Story Maps, Web AppBuilder dan Configurable Application Templates, yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan Anda.

Selamat Mencoba!

by Arsha Yuditha

 

more
0 0 2,839
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Model Builder saat ini sering disebut juga sebagai 'visual programming language' atau sering juga disebut sebagai sebuah alat yang digunakan untuk membuat sebuah script. Mengapa demikian? Karena Model Builder dapat digunakan untuk memetakan sebuah alur pekerjaan yang repetitif yang melibatkan banyak pekerjaan yang lainnya, sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan tugasnya.

Dalam memecahkan sebuah analisis spasial yang melibatkan banyak tools dalam pengerjaannya, akan lebih mudah jika kita membuat modelnya sehingga ketika ingin memecahkan analisis spasial yang serupa, kita tidak perlu untuk memulai kembali proses analisis dari awal, hanya tinggal memakai kembali model yang pernah kita buat, disitulah kegunaan ModelBuilder.

               

Jika Anda belum pernah membuat model di ArcGIS sebelumnya, berikut ini merupakan langkah-langkah yang perlu Anda ketahui untuk memulainya. Ada lima langkah utama dalam membuat sebuah model:

Mendesain alur kerja

Sebelum membuat model, tentu kita harus tau model seperti apa yang akan dilakukan. Mulai lah dengan membuat daftar apa saja yang akan menjadi input dari model yang akan kita buat, geoprocessing tools yang dibutuhkan, dan output dari model. Jika alur kerjanya sederhana, Anda cukup membayangkannya saja. Namun, jika alur kerjanya cukup rumit, Anda mungkin ingin membuatnya terlebih dahulu dalam bentuk sketsa, dimanapun. Sebagai referensi, mungkin Anda bisa mengecek link berikut : ArcGIS Resources

Membuat model

Di ArcGIS, model harus disimpan di dalam toolbox. Jad sebelumnya kita perlu untuk membuat toolbox terlebih dahulu, dan hal tersebut sangatlah simple.

- Klik kanan sebuah folder di ArcMap Catalog window, kemudian pilih New > Toolbox.

- Klik kanan toolbox yang baru dibuat dan pilih New > Model. Sebuah model baru akan muncul.

Menambahkan tools dan parameter

Setelah persiapan-persiapan sebelumnya selesai, barulah kita menuju hal yang utama. Sebelumnya Anda perlu mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan Model Builder.

  • Sebuah model terdiri dari satu atau lebih dari satu proses. Sebuah proses terdiri dari 3 elemen: data input, tool, output dari tool. Setiap output dapat menjadi input untuk proses berikutnya.
  • Sama seperti ketika Anda menjalankan geoprocessing tool di luar model, jika input data sebelumnya ada yang ter-select, maka tool hanya akan memproses data yang ter-select.
  • Output dari setiap proses di dalam model (kecuali output terakhir), disebut sebagai intermediate data. Ketika Anda menjalankan model melalui ModelBuilder, intermediate data akan secara otomatis disimpan. Jika tidak dibutuhkan, Anda dapat menghapusnya dengan klik Model Menu > Delete Intermediate Data.

Anda dapat memasukkan tool ke dalam model dengan drag/drop tools dari Catalog. Ketika Anda melakukan hal tersebut, elemen output juga ditambahkan ke dalam model dan keduanya akan berwarna putih. Di dalam model, putih artinya tool belum dapat dijalankan. Anda harus men-double-click tool untuk menentukan parameter. Ketika Anda telah menentukan parameter, tampilan elemen input akan menjadi berwarna, dan Anda siap untuk menjalankan model.

Memvalidasi model

Setelah Anda memasukkan tools dan menentukan seluruh parameternya, saatnya untuk memastikan bahwa model akan berjalan dengan baik. Proses validasi sangatlah mudah, klik Model Menu > Validate. Jika terdapat error selama proses validasi, proses akan berhenti pada proses pertama yang membutuhkan perbaikan.

Menjalankan model

Untuk menjalankan model yang telah Anda buat, terdapat dua cara yaitu dengan manjalankannya di dalam ModelBuilder (Model > Run), atau dari luar ModelBuilder sebagai sebuah tool. Jika Anda menjalankan model di dalam ModelBuilder, ketika proses berjalan, setiap proses akan berubah warna menjadi merah kemudian terdapat bayangan di bawahnya. Bayangan menandakan bahwa proses telah selesai tanpa ada kesalahan. Jika sebuah proses berubah warna menjadi putih, artinya ada sesuatu yang butuh untuk diperbaiki dan model akan berhenti berjalan. Jika sebelumnya Anda sudah memvalidasi, maka hal ini tidak akan terjadi.

Sekarang Anda telah mempelajari mengenai langkah-langkah membuat model yang sederhana. Siahkan untuk mencoba kembali dengan data-data dan kasus yang Anda miliki. Happy Learning!

By Yarjuna Rohmat

more
0 0 8,675
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Sebagai pembuat peta, kita menggunakan peta sebagai media untuk menyampaikan dan memberi informasi mengenai peta kepada pembaca. Salah satu bagian pentingnya adalah dengan memberi label pada peta yang kita buat.

Labelling memungkinkan Anda untuk menempatkan teks berupa deskripsi di dalam atau dekat dengan sebuah feature di dalam peta. Label tersebut secara dinamis dibuat dari tabel atribut yang terdapat di suatu layer di peta Anda. Ada dua cara untuk mengatur label pada peta:  Standard Label Engine dan Maplex Label Engine. Anda dapat mengaturnya dengan memilihnya pada menu Customize > ArcMap Options > Data View Tab > Default Labeling Properties.

Label disimpan di dalam map document atau dalam bentuk file .lyr atau map layer package. Anda disarankan memakai labeling engine ketika atribut di dalam tabel sering berubah dan anda butuh untuk mendeteksi hal tersebut secara otomatis. Sekarang, mari kita coba menggunakan Maplex Label Engine untuk memunculkan label.

Pertama, anda bisa mengaktifkan labeling toolbar kemudian arahkan ke Label Manager.  Anda dapat mengubah simbologi sebuah feature class secara individu bahkan menggunakan query SQL untuk membuat label yang berbeda-beda. Anda dapat memilih tipe labeling yang berbeda-beda pada menu placement properties, contohnya jika ingin membuat label di sekitaran sungai, maka yang dipilih adalah tipe River Placement, label akan menyesuaikan dengan bentuk sungai.

Selanjutnya, Anda juga dapat mengatur posisi dari label yang dapat diatur dari pilihan Position. Label Manager akan menyediakan beberapa pilihan posisi yang dapat Anda pilih sesuai dengan preferensi Anda. Lebih lanjut mengenai Label Manager dapat Anda baca di dokumentasi Label Manager yang telah dibuat oleh Esri http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/map/working-with-text/the-label-manager.htm.

by Yarjuna Rohmat

more
0 0 1,762
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

ArcGIS API for JavaScript versi 4.x adalah generasi lanjutan dari seri 3.x yang dapat mengintegrasikan map dalam bentuk 2D maupun 3D. Versi 4.x ini memungkinkan kita untuk membangun sebuah map dengan fitur lengkap 3D, termasuk di dalamnya terdapat fitur layer, basemaps, citra, terrain, dan objek-objek 3D lainnya. Dengan API ini, developer dapat membuat web lebih powerful dan tujuan yang utama adalah memberikan gambaran representatif layaknya kondisi di lapangan. Dikutip dari laman smartcityindonesia.org, sebuah kota dikatakan Smart apabila kota tersebut benar-benar dapat mengetahui keadaan kota di dalamnya, memahami permasalahan tersebut secara lebih mendalam, hingga mampu melakukan aksi terhadap permasalahan tersebut. Nah, dengan point tersebut diharapkan tampilan map 3 dapat memberikan gambaran keadaan kota di dalamnya secara mendalam. Bahasan mendalam mengenai ArcGIS API for JavaScript versi 4.x dapat dilihat di link berikut ini https://developers.arcgis.com/javascript/. Berikut adalah tampilan web official ArcGIS API for JavaScript Versi 4.1 dimana web tersebut berisi bahasan mengenai pedoman atau guide, tutorial, API reference, bahkan sample code juga tersedia sehingga memudahkan developer melakukan pengembangan.

 

Dalam javascript API ini berisi fungsi-fungsi terkait manipulasi visualisasi peta di aplikasi map. Kelas-kelas yang dimaksud dapat dilihat pada content API Reference dimana fungsi-fungsi yang dimaksud meliputi:

   

         Map, MapView and SceneView

Kelas yang mengatur fungsi tampilan peta dasar. MapView adalah fungsi untuk menampilkan peta dalam bentuk 2 dimensi sedangkan SceneView untuk menampilkan 3 dimensi

         Layers

Kelas yang mengatur beberapa fungsi untuk menampilkan dan memanipulasi layer pada peta dasar atau di funsi Map.

         Symbols

Kelas yang mengatur fungsi-fungsi grafis simbol-simbol pada data spasial yang tertampil di fungsi Map. 

         Renderers

Kelas yang mengatur fungsi render yang ada kaitannya dengan graphic dari sebuah featurelayer.

         Widget

Kelas yang mengatur fungsi-fungsi widget yang siap digunakan. Widget dapat berupa konten-konten search, geocoder, kompas, legenda, zoom, dan lain-lain.

         Geometries dan Geometry Engine

Kelas yang menagatur fungsi-fungsi geometry dan manipulasinya meliputi point, line, polyline, dan polygon.

         Tasks

Kelas yang berisi tasks (penugasan atau pekerjaan) pada map, seperti contohnya: query, routing, print, network analyst, dsb.

 

Kelebihan lainnya menggunakan JavaScript API versi ini adalah developer bisa mengembangkan aplikasinya baik di 2 dimensi maupun 3 dimensi secara bersamaan dalam dua pandangan yang sama dan pencahayaan. API ini juga dirancang untuk pembuatan aplikasi yang responsif jadi penempatan widget, dan konten-konten lain beradaptasi dengan resolusi layar dari perangkat yang digunakan user. API versi ini juga mendukung vector tile layer dimana jika menggunakan leyer ini, user diringankan pada saat load peta kedua kalinya karena aplikasi akan menyimpan cache. Feature lainnya untuk kepentingan tampilan yang user-friendly bahwa API ini juga mendukung kegunaan bookmark dari tampilan yang disimpan developer, juga untuk meringankan rendering tampilan peta dari lokasi satu ke lokasi lainnya.

by Ivan Aryant Putra

more
0 0 929
SuriatiSuriati
Occasional Contributor

Digitalisasi peta saat ini merupakan cara modern untuk mengumpulkan data berbasis spasial yang bisa di share secara publik menggunakan jaringan internet. Sama halnya dengan file publik lain yang di share di internet pada umumnya, data spasial juga di share yang banyak hubungannya dengan server, web server, dan webGIS. Diharapkan informasi yang terdapat pada peta dapat dijadikan acuan dalam membuat peta tematik dengan menggabungkan beberapa mapservice.

Data ini juga digunakan oleh developer untuk menampilkan beberapa peta yang dibutuhkan untuk dibuat menjadi sebuah webGIS. Developer dalam mengakses data spasial ini nantinya melakukan pertukaran data spasial yang ditampilkan dalam bentuk web atau berbagai macam aplikasi dengan menggunakan protokol HTTP dalam standard web arsitektur REST (REpresentational State Transfer). Jadi, REST server menyediakan jalur untuk akses resource dan atau data spasialnya, sedangkan REST client melakukan akses resource dan kemudian menampilkan atau menggunakannya. Resource dari mapservice yang dihasilkan sebenarnya berupa teks, namun formatnya bisa bermacam-macam tergantung keinginan developer, umumnya adalah JSON dan XML. Dalam mengakses data spasial yang dibutuhkan, developer hanya perlu mengakses URI dari REST tersebut ke dalam sebuah aplikasi web atau aplikasi lainnya. Berikut adalah contoh mapservice dari lembaga WFP (United Nations - World Food Programme) Indonesia.

               

         Terlihat bahwa organisasi WFP Indonesia telah melakukan share secara publik beberapa data spasial yang dimilikinya sebagai report dan atau dapat dimanfaatkan developer dalam membuat berbagai aplikasi. URI yang dapat diakses adalah http://gis.wfp.or.id:6080/arcgis/rest/services. Kemudian dari data yang ada, mempunyai beberapa data tabular yang dapat dilihat dengan mengakses salah satu data spasial tersebut. Dalam REST ini jelas metadatanya mulai dari title, author, info layer, spatial reference, extent, dan semua informasi spasialnya termasuk tabel-tabel atribut dari data spasial tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tampilan REST data spasial dalam bentuk web menggunakan ArcGIS API for JavaScript.

            

         Selebihnya kita akan mengenal lagi berbagai service REST data spasial dari berbagai lembaga lainnya yang siap digunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi berbasis spasial. Dari waktu ke waktu REST ini akan bermanfaat sebagai sharing data baik dari organisasi ke organisasi dan atau lembaga pengembang lainnya untuk menyelaraskan program one map policy di Indonesia sehingga menghindari redundant data dari organisasi atau lembaga terkait. Berikut adalah service REST di berbagai lembaga di Indonesia.

BIG (Badan Informasi Geospasial)    

    http://portal.ina-sdi.or.id/arcgis/rest/services
    http://geoservices.ina-sdi.or.id/ArcGIS/rest/services/
    http://partmapservices.ina-sdi.or.id/arcgis/rest
    http://geoservice.bakosurtanal.go.id/arcgis/rest/services
    http://geoservices.big.go.id/arcgis/rest/services
    http://petadesa.big.go.id:6080/arcgis/rest/services/IGT_Perdesaan
Kementerian Perhubungan    

    http://gis.dephub.go.id/ArcGIS/rest/services
    http://gis2.dephub.go.id/ArcGIS/rest/services/
Kementerian Kelautan dan Perikanan    

    http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/ArcGIS/rest/services
Kementerian PU 2 (SIGI-PU)    

    http://sigi.pu.go.id/arcgis/rest/services
    http://aset.pu.go.id/arcgis/rest/services
Kementerian Kehutanan    

    http://webgis.dephut.go.id/ArcGIS/rest/services
    http://nfms.dephut.go.id/ArcGIS/rest/services (NFMS)
Kementerian Pertanian    

    http://sig.deptan.go.id/arcgis/rest/services
    http://203.190.36.46/ArcGIS/rest/services/SIKPv2/MapServer
    http://180.250.76.14:6080/arcgis/rest/services
WWF    

    http://gis.wwf.or.id/arcgis/rest/services
LAPAN    

    http://116.66.201.53/ArcGIS/rest/services
    http://geoportal.lapan.go.id:6080/arcgis/rest/services
ESDM    

    http://203.189.89.41:6080/arcgis/rest/services
Kemenhub    

    http://gis.dephub.go.id/arcgis/rest/services
    http://lumbung-geoportal.dephub.go.id:6080/arcgis/rest/services
Kementerian PDT    

    http://202.51.112.89:6080/arcgis/rest/services
BPN    

    http://inalandmap.bpn.go.id/ArcGIS/rest/services/
BMKG    

    http://gis.piku.klimat.bmkg.go.id/ArcGIS/rest/services
KPU    

    http://maps.kpu.go.id/arcgis/rest/services/
Kalimantan Selatan     

    http://geoportal.kalselprov.go.id:6080/arcgis/rest/services
Kalimantan Timur    

    http://jdsd.kaltimprov.go.id:6080/arcgis/rest/services
    http://geospasial-sda.pu.kaltimprov.go.id:6080/arcgis/rest/services
Jawa Barat    

    http://geodatabase.pusdalisbang.jabarprov.go.id:8399/arcgis/rest/services (litbang)
Bali    

    http://geoportal.baliprov.go.id:6080/arcgis/rest/services
PPIDS FT UGM    

    http://geoportal.ppids.ft.ugm.ac.id/arcgis/rest/services
BPJT PU  

    http://bpjt.pu.go.id:8080/geoserver/web
Dirjen Penataan Ruang PU    

    http://202.74.73.122/arcgis/rest/services
Pemkab Pidie    

    http://gis.pidiejayakab.go.id:8399/arcgis/rest/services
Indonesian Networks News    

    http://www.innmap.co.id:6080/arcgis/rest/services
Dewan Energi Nasional    

    http://webgis.den.go.id/arcgis/rest/services
TDMRC Unsyiah Aceh    

    http://tdmrc.unsyiah.ac.id:8080/ArcGIS/rest/services
WFP Indonesia     

    http://gis.wfp.or.id:6080/arcgis/rest/services
DKI JAKARTA    

    http://gis.bpbd.jakarta.go.id/layers/?limit=100&offset=0

by: Ivan Aryant Putra

 

more
0 0 7,196
ArshaYuditha_Amiranti
Frequent Contributor

Hello! Selamat datang dan selamat bergabung sebagai bagian dari community ArcGIS User di ArcNesia!

 

Thread kali ini khusus dibuat untuk teman-teman ArcNesia yang menggunakan ArcGIS for Personal Use. ArcMin akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering teman-teman ArcNesia ajukan dan penjelasan singkat mengenai tahapan instalasi, upgrade dan beberapa tips dan trik yang bisa teman-teman lakukan dengan membeli ArcGIS for Personal Use. 

Baca post sebelumnya:

1. Pertanyaan umumFAQ: ArcGIS for Personal Use 

2. Instalasi ArcMap FAQ: ArcGIS for Personal Use-Installation 

3. Instalasi ArcGIS Pro https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2018/02/09/faq-arcgis-for-personal-use-installation-... 

 

Let's start!

3. ArcGIS Online

 

3.a. Apa yang dimaksud dengan ArcGIS Online?

Merupakan web GIS yang dapat digunakan untuk menggunakan, membuat dan membagikan peta, scene (3D), aplikasi, layer, melakukan analisis dan data. Selain itu dapat memperoleh data public yang disediakan oleh ArcGIS, yaitu Living Atlas of the World. Di ArcGIS Online seluruh komponen berjalan di infratruktur cloud berbasis SaaS, dapat diartikan bahwa seluruh penyimpanan dan aspek yang ada pada sistem di-host di Esri dalam highly scalable environment.

Dalam penggunaannya ArcGIS Online akan membutuhkan kredit dan bersifat subscription.

Frequently asked questions—ArcGIS Online Help | ArcGIS 

3.b. Bagaimana cara saya melakukan aktivasi ArcGIS Online?

Personal Use:

1. Login ke My Esri> klik Activate Subscription.

2. Akan muncul tampilan untuk memilih opsi proses aktivasi akun, pilih opsi pertama, 'By creating new account'.

Apabila sebelumnya sudah pernah memiliki public account dan ingin mengubahnya menjadi Organizational Account, silahkan pilih opsi kedua, 'By converting an existing ArcGIS Public Account'.

3. Isikan informasi yang diminta.

Commercial Use:

1. Klik link yang terdapat dalam email Activation ArcGIS Online.

2. Akan muncul tampilan untuk memilih opsi proses aktivasi akun, pilih opsi pertama, 'By creating new account'.

Apabila sebelumnya sudah pernah memiliki public account dan ingin mengubahnya menjadi Organizational Account, silahkan pilih opsi kedua, 'By converting an existing ArcGIS Public Account'.

3. Isikan informasi yang diminta.

Activate subscription—ArcGIS Online Help | ArcGIS 

3.c. Apakah perbedaan antara public account dengan organizational account pada ArcGIS Online?

Jika menggunakan public account, beberapa fitur seperti license dan publish hosted layer tidak dapat diperoleh. Lebih jelasnya silahkan membaca link berikut https://community.esri.com/groups/arcnesia/blog/2017/11/23/arcgis-online-became-public 

3.d. Apakah yang ArcGIS Online mengharuskan berlangganan?

Ya. ArcGIS Online berbasis subscription dan menggunakan kredit. Apabila masa berlangganan sudah lewat dan kredit sudah habis, silahkan melakukan perpanjangan. Jumlah kredit dan masa berlangganan dapat dilihat pada halaman menu Organization.

3.e. Berapa lama masa berlaku berlangganan ArcGIS Online saya akan habis?

Satu tahun sejak proses pembelian.

3.f. Berapa besar daya penyimpanan yang saya peroleh?

Tidak ada batasan daya penyimpanan.

Jika public account, hanya diberikan daya penyimpanan sebesar 2GB.

3.g. Berapa besar ukuran file yang dapat saya unggah?

Anda dapat mengunggah file hingga 1GB dalam satu kali unggah ke My Content melalui browser. Jika ingin mengunggah file dengan ukuran yang lebih besar, silahkan menggunakan ArcGIS Pro atau ArcMap.

3.h. Berapa jumlah kredit yang saya perlukan?

Silahkan melihat link berikut untuk penjelasan pemakaian kredit ArcGIS Online: http://www.arcgis.com/features/plans/credits.html 

Tambahan Informasi

3.i. Apakah Esri menyediakan training untuk ArcGIS Online?

Ya. Silahkan merujuk ke link berikut: http://esriindonesia.co.id/training

3.j. Bagaimana agar saya dapat memperoleh layanan dukungan secara penuh?

Untuk informasi mengenai hal ini silahkan menghubungi Esri Indonesia.

Sekian post kali ini, jika ada pertanyaan silahkan menghubungi tim support Esri Indonesia melalui Esri Indonesia Technical Support (support@esriindonesia.co.id).

more
0 0 1,467
14 Subscribers