Menghitung Intensitas Pemanfaatan Ruang menggunakan ArcMap

27050
0
05-06-2020 11:23 AM
RahmanHilmy_Nugroho
New Contributor II
1 0 27K

Intensitas pemanfaatan ruang merupakan ketentuan teknis tentang kepadatan zona terbangun yang disyaratkan pada zona tersebut dan diukur melalui koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan (KLB), dan koefisien dasar hijau (KDH). Intensitas pemanfaatan ruang diatur dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi. Ketentuan ini mengatur intensitas pemanfaatan yang diperbolehkan pada suatu zona. Sebelum itu, dihitung terlebih dahulu intensitas pemanfaatan ruang eksisting pada suatu kawasan agar diketahui apakah intensitas pemanfaatan tersebut sudah sesuai atau belum dengan peraturan yang ada dan direncanakan pada peraturan yang akan disusun.

Intensitas pemanfaatan ruang eksisting digunakan untuk pertimbangan intensitas pemanfaatan ruang maksimum dan minimum yang digunakan sebagai batas pembangunan seperti KDB Maksimum, KLB Maksimum, serta KDH minimum. Dimana ketentan ini berdasarkan pada ketentuan kegiatan dalam zona serta peraturan perundang-undangan tentang bangunan gedung yang dijadikan peraturan berikutnya.

Peraturan Zonasi

Intensitas pemanfataan ruang merupakan aturan dasar pada peraturan zonasi yang disusun untuk setiap zona peruntukan dengan memperhatikan fungsinya yang ditetapkan dalam rencana rinci tata ruang dan bersifat mengikat (regulatory). Setiap zona peruntukan akan berlaku aturan dasar tertentu yang mengatur perpetakan, kegiatan, intensitas ruang dan tata bangunan. Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Detail Tata Ruang Peraturan zonasi dan berfungsi sebagai: perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang; acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang; acuan dalam pemberian insentif & disinsentif; acuan dalam pengenaan sanksi; serta rujukan teknis dalam pengembangan atau pemanfaatan lahan dan penetapan lokasi investasi. Peraturan zonasi sangat penting karena bermanfaat untuk: menjamin dan menjaga kualitas ruang BWP minimal yang ditetapkan; menjaga kualitas dan karakteristik zona dengan cara meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan karakteristik zona; serta meminimalkan gangguan/dampak negatif terhadap zona.

Bagaimana cara menghitung intensitas pemanfaatan ruang?

Intensitas pemanfaatan ruang terdiri dari KDB, KLB, dan KDH. Secara ringkasnya, koefisien dasar bangunan (KDB) adalah koefisien perbandingan antara luas lantai dasar bangunan gedung dengan luas kavling. Koefisien lantai bangunan (KLB) adalah koefisien perbandingan antara luas seluruh lantai bangunan gedung dan luas kavling. Koefisien dasar hijau (KDH) adalah angka prosentase perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi penghijauan/pertamanan dengan luas kavling. Ilustrasi intensitas pemanfaatan ruang dan rumus perhitungan KDB, KLB, KDH dapat dilihat pada gambar di bawah.

Ilustrasi Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Ilustrasi dan Rumus Pemanfaatan Ruang meliputi KDB, KLB, dan KDH

Menghitung Intensitas Pemanfaatan Ruang dengan ArcMap

Tampak mudah dan sederhana rumus perhitungan tersebut jika yang dihitung hanya satu kavling bangunan atau satu kompleks. Bagaimana jika menghitung KDB, KLB, dan KDH pada suatu kawasan, bahkan satu kota. Apakah harus dihitung satu per satu intensitas pemanfaatan ruang pada tiap bangunan? Terlalu banyak membuang waktu, untuk itu diperlukan langkah cepat dengan menggunakan salah satu produk dari ESRI yaitu ArcMap. ArcMap merupakan software yang sering digunakan untuk proses GIS dan pemetaan dengan komputer. Dalam rangka #arcnesiacommunitychallenge akan dibagikan tips menghitung intensitas pemanfaatan ruang menggunakan software #arcgis. Dengan menggunakan ArcMap, dapat dilakukan analisis spasial yang salah satunya adalah menghitung intensitas pemanfaatan ruang.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Persiapan

Hal-hal yang perlu disiapkan untuk menghitung intensitas pemanfaatan ruang meliputi:

  • Software ArcMap (Dalam tutorial ini menggunakan ArcMap 10.2)
  • Shapefile Bangunan (Terdapat field jumlah lantai bangunan)
  • Shapefile Zonasi Kawasan
  • Shapefile Kavling Bangunan
  • Shapefile jalan, sungai, dan batas adminstrasi (Opsional)

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Shapefile Bangunan, Kavling Bangunan, Zona

Berdasarkan ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, perhitungan intensitas dapat dilakukan pada tiap kavling bangunan maupun menghitung intensitas rata-rata pada peruntukan blok/zona. Langkah-langkah yang dilakukan sama, hanya terdapat perbedaan input. Dalam Tutorial ini menggunakan data Kawasan Pengging yang terletak di Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kawasan ini merupakan kawasan pariwisata yang memiliki beberapa obyek mata air seperti Umbul Pengging dan Umbul Sungsang, serta memiliki nilai sejarah dan tradisi yang masih tetap terjaga. Pemandian Umbul Pengging merupakan kompleks pemandian peninggalan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Langkah-langkah

Berikut langkah-langkah untuk menghitung intensitas pemanfaatan ruang menggunakan ArcMap:

Buka Software ArcMap, lalu save dengan nama PETA INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG. Jangan lupa mengatur Coordinat System dengan cara klik kanan Dataframe intensitas pemanfaatan ruang kemudian pilih properties. Pilih tab Coordinat System dan pilih WGS 1984 UTM Zone 49S. Hal ini karena Kabupaten Boyolali termasuk kedalam zona 49s. Selanjutnya klik Ok.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyMengatur Sistem Koordinat pada Data Frame

Masukkan shapefile BANGUNAN dan KAVLING BANGUNAN. Jika ingin menghitung rata-rata pada tiap zona, maka ganti semua langkah yang menunjukan layer KAVLING BANGUNAN dan diganti dengan ZONA KAWASAN. Buka tabel atribut layer BANGUNAN dan pastikan sudah ada field Lantai Bangunan.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Field Lantai Bangunan

Pilih menu Geoprocessing > Dissolve untuk menggabungkan bangunan yang memiliki kesamaan pada jumlah lantai. Isi input features dengan shapefile BANGUNAN; Output Feature Class dengan nama BANGUNAN_1. Centang field LT_BGN (Lantai Bangunan) pada Dissolve Field. Lalu klik Ok. Bangunan-bangunan yang memiliki kesamaan lantai akan bergabung.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Proses Dissolve

Beralih pada layer KAVLING BANGUNAN, buka tabel atribut pada layer KAVLING BANGUNAN, buat field baru dengan nama LUAS_LHN (Luas Lahan); Type : short integer; nilai precision 5. Setelah itu, klik kanan pada field LUAS_LHN dan pilih Calculate Geometri untuk menghitung luas lahan. Pilih property dengan Area dan pilih units Square Meters. Klik Ok, luas lahan pada kavling bangunan akan terisi.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Menghitung Luas Lahan

Pilih menu Geoprocessing > Intersect untuk menggabungkan dua feature dan menghilangkan bagian feature yang tidak bertumpangan. Masukan Input Feature BANGUNAN_1 dan KAVLING BANGUNAN; Output Features Class dengan nama BANGUNAN_2; kemudian klik Ok.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Proses Intersect

Buka Tabel Atribut pada layer BANGUNAN_2; hapus field yang tidak diperlukan hingga tersisa dua buah field, yaitu LT_BGN dan FID_KAVLIN.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Field LT_BGN dan FID_KAVLIN pada layer BANGUNAN_2

Menghitung Luas Bangunan Tiap Kavling

Selanjutnya dilakukan perhitungan luas bangunan yang caranya sama dengan perhitungan luas lahan di atas. Namun, sebelumnya bangunan dipisahkan berdasarkan jumlah lantainya agar mempermudah saat perhitungan luas lantai bangunan. Select semua bangunan Lantai 1 di Layer BANGUNAN_2; lalu export data dengan cara klik kanan layer BANGUNAN_2 > Data > Export Data; Pilih Selected features pada tipe Export, kemudian Coordinat System dengan data frame, dan Beri Output Feature Class dengan nama BANGUNAN_LT1. Klik OK dan akan menghasilkan Shapefile baru.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Ulangi langkah diatas untuk melakukan seleksi pada bangunan lantai 2 hingga lantai tertinggi. Sehingga terdapat 4 shape file baru dengan nama: BANGUNAN_LT1; BANGUNAN_LT2; BANGUNAN_LT3; BANGUNAN_LT4.

Buka tabel atribut layer BANGUNAN_LT1, tambahkan field baru dengan nama LB_LT1 (Luas Bangunan Lantai 1) dengan tipe short integer dan precision 5. Selanjutnya klik kanan field LB_LT1 dan pilih Calculate Geometri untuk menghitung luas bangunan. Pilih Property: Area dan Units: Square Meters [sq m]. Lakukan hal yang sama pada layer BANGUNAN_LT2 dan seterusnya dengan nama field baru sesuai dengan jumlah lantainya.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyMenghitung Luas Bangunan

Menggabungkan Tabel

Setelah itu, gabungkan tabel Luas Bangunan pada layer KAVLING_BANGUNAN dengan cara membuka tabel atribut layer KAVLING_BANGUNAN. Pada tabel option, pilih Join and Relates > Join... Akan muncul jendela Join Data. Selanjutnya, isi Poin 1: FID; Poin 2: BANGUNAN_LT1; Poin 3: FID_KAVLIN. Lalu klik Ok. Tabel pada layer BANGUNAN_LT1 telah berhasil dimasukan ke layer KAVLING_BANGUNAN. Gabungkan tabel luas bangunan lagi untuk bangunan lantai 2 dan seterusnya. Semua tabel akan masuk ke dalam layer KAVLING_BANGUNAN.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Memasukan tabel Luas Bangunan pada Layer Kavling Bangunan

Export Kavling Bangunan dengan cara klik kanan Layer Kavling Bangunan > Data > Export Data. Beri nama dengan INTENSITAS_PEMANFAATAN_RUANG. Selanjutnya, Open Atribut Table pada layer INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG. Hapus field yang tidak diperlukan hingga menyisakan field LUAS_LHN; LB_LT1; LB_LT2; LB_LT3; LB_LT4.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Tabel Atribut Intensitas Pemanfaatan Ruang

Menghitung Luas Dasar Bangunan dan Luas Lantai Bangunan dengan Field Calculator

Hitung luas dasar bangunan yang digunakan untuk menghitung KDB dengan cara menambah Field Baru dengan nama LD_BGN (Luas Dasar Bangunan) bertipe Short Integer dan precision 5. Setelah muncul field baru, klik kanan pada field LD_BGN dan pilih Field Calculator. Masukan rumus [LB_LT1] + [LB_LT2] + [LB_LT3] + [LB_LT4]. Klik OK, setelah itu luas dasar bangunan akan terisi.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyField Calculator untuk menghitung Luas Dasar Bangunan

Setelah itu, hitung luas lantai bangunan yang digunakan untuk menghitung KLB dengan cara menambah field baru dengan nama LLT_BGN (Luas Lantai Bangunan) bertipe Short Integer dan precision 5. Setelah mucul field baru, klik kanan pada field LLT_BGN dan pilih Field Calculator. Masukan rumus ([LB_LT1]*1) + ([LB_LT2]*2) + ([LB_LT3]*3) + ([LB_LT4]*4). Klik OK, setelah itu luas dasar bangunan akan terisi.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Field Calculator untuk menghitung Luas Lantai Bangunan

Menghitung KDB, KLB, dan KDH dengan Field Calculator

Luas lahan, luas dasar bangunan, serta luas lantai bangunan inilah yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung intensitas pemanfaatan ruang meliputi KDB, KLB, dan KDH. Hitung koefisien dasar bangunan (KDB) eksisting dengan cara menambah Field Baru dengan nama KDB bertipe Double dan precission 5; Scale 3. Klik kanan pada field KDB dan pilih Field Calculator. Masukan rumus [LD_BGN]/[LUAS_LHN]. Klik OK, setelah itu angka desimal yang menunjukkan KDB akan muncul.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyField Calculator untuk menghitung KDB

Hitung koefisien lantai bangunan (KLB) eksisting dengan menambahkan field baru dengan nama KLB bertipe Double dan Precission: 5; Scale 3. Lalu, klik kanan pada field KLB dan pilih Field Calculator. Masukan rumus [LLT_BGN]/[LUAS_LHN]. Klik OK, setelah itu muncul hasil perhitungan KLB.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyField Calculator untuk menghitung KLB

Hitung koefisien dasar hijau (KDH) eksisting dengan cara menambah Field Baru dengan nama KDH bertipe Double dan Precission: 5; Scale 3. Lalu, klik kanan pada field KDH dan pilih Field Calculator. Masukan rumus ([LUAS_LHN]-[LD_BGN])/[LUAS_LHN]. Klik OK, setelah itu angka desimal yang menunjukkan KDH akan muncul.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyField Calculator untuk menghitung KDH

Perhitungan intensitas pemanfaatan ruang telah selesai dengan bentuk angka decimal.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyTabel Atribut Intenstas Pemanfaatan Ruang Setelah Perhitungan

Memberi Style Simbology

Langkah selanjutnya adalah memberikan style simbology untuk keperluan layouting peta. Buka layer properties pada layer INTENSITAS_PEMANFAATAN_RUANG. Pilih tab Simbology, setelah itu pilih Show: Quantities > Graduated Color. Pada box Field pilih Value: KDB; Normalization: none; dan Color Ramp: Bebas. Tentukan jumlah klasifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan dan klik Classify untuk mengatur panjang kelas klasifikasi. Untuk mengganti angka desimal menjadi persen, ganti nilai pada label dengan persen. Klik OK.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman HilmyPemberian Style Simbologi KDB

Lakukan hal yang sama pada KLB dan KDH. Berikut merupakan tampilan layer setelah diberi Style Simbology.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Berikut merupakan hasil dari pemberian style pada KDB, KLB, dan KDH. Selanjutnya bisa dilakukan layouting peta untuk menghasilkan Peta Intensitas Pemanfaatan Ruang Eksisting.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Nilai KDB pada tiap kavling

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Nilai KLB pada tiap kavling

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Nilai KDH pada tiap kavling

Berikut merupakan hasil dari intensitas pemanfaatan ruang pada peruntukan blok / zona kawasan dengan cara yang sama.

Intensitas Pemanfaatan Ruang KDB KLB KDH Rahman Hilmy

Nilai Intensitas Pemanfaatan Ruang Pada Tiap Blok / Zona

Intensitas pemanfaatan ruang eksisting telah berhasil dihitung. Dapat terlihat dengan jelas mana kavling/blok yang memiliki intensitas rendah, sedang, maupun tinggi. Membandingkan dengan rencana tata ruang yang ada untuk mengetahui apakah kavling/blok tersebut sudah sesuai atau melanggar. Serta dapat dijadikan sebagai arahan untuk pembuatan rencana tata ruang khususnya peraturan zonasi kedepannya. Berikut merupakan video tutorial cara menghitung intensitas pemanfaatan ruang menggunakan ArcMap.

Video tutorial cara menghitung intensitas pemanfaatan ruang menggunakan ArcMap

Sekian, terimakasih.

Semoga bermanfaat.