Sering kita membayangkan suatu tempat misalkan rumah tinggal kita, kantor tempat kita kerja, atau taman-taman yang biasa kita kunjungi pada sore hari bersama keluarga, sebenarnya apa fungsi dari tempat-tempat ini pada zaman dahulu, bisa jadi penjara, makam, atau masih berbentuk hutan dan sawah. Akan sangat menarik apabila kita dapat membandingkan secara langsung seperti ditampalkan/overlay pada peta digital kondisi sekarang dengan Heritage Map untuk memudahkan mendapatkan informasi tertentu. Pada beberapa bidang ilmu penampalan peta ini sangat membantu memudahkan perbandingan kondisi, seperti pada kajian perkotaan ingin melihat arah perkembangan kota bisa melalui penampalan kondisi dulu hingga sekarang dan akan terlihat kearah mana suatu kota berkembang. Atau pada studi kesejarahan ingin melihat dimana lokasi bangunan cagar budaya pada masa dulu yang hilang untuk dapat memudahkan mencarinya pada masa sekarang karena telah memiliki sistem koordinat yang sama sehingga lokasi nya akan sama karena telah ditampalkan.
Namun permasalahan muncul karena Heritage Map tidak memiliki sistem koordinat secara digital karena biasanya diperoleh dari hasil scan dokumen atau hard copy, sehingga kita tidak serta merta untuk dapat menampalkannya. Melalui blog post ini saya akan berbagi cara penampalan Heritage Map menggunakan Georeference Tools pada ArcGIS Pro, berikut step by step nya !
Langkah pertama adalah kita perlu menyiapkan peta yang ingin kita tampalkan. Beberapa open source yang dapat kita akses untuk mendapatkan heritage map seperti di laman Colonial | architecture & town planning.
Pada blog post ini bertepatan dengan hari jadi Kota Surabaya pada 31 Mei saya ingin menapaktilasi Kota Surabaya pada jaman kolonial, saya menggunakan peta Kota Surabaya Tahun 1935 untuk coba kita tampalkan menggunakan georeference dengan kondisi sekarang, untuk melihat perubahan yang terjadi selama tahun 1935 dan sekarang. Seperti pada umumnya heritage map belum memiliki sistem koordinat secara digital sehingga kita perlu menambahkannya menggunakan tools Georeference.
Info !
Heritage Map akan banyak ditemui perbedaan luas dan bentuk seperti pada lebar jalan, bentuk dan lebar sungai, serta bentuk guna lahan dikarenakan terbatasnya teknologi pemetaan pada masa itu dan/atau telah mengalami banyak perubahan kondisi. sehingga kita akan menyesuaikan pada saat proses georeference nanti.
Setelah itu buka ArcGIS Pro, dan Login menggunakan akun anda.
ArcGIS Pro bisa didapatkan dengan membeli subscription license ArcGIS for Personal Use disini ArcGIS For Personal Use | Buy ArcGIS Software Online
Setelah login pada ArcGIS Pro kita akan melihat tampilan awal pada jendela ArcGIS Pro, buat lembar kerja baru dengan klik new map, beri judul peta yang akan kita buat dan simpan pada lokasi yang kita inginkan. Tampilan ArcGIS Pro akan menampilkan Basemap bawaan berupa Topographic Map.
Basemap ini nantinya akan membantu kita mengidentifikasi titik acuan yang dapat kita identifikasi dari Heritage Map ke basemap. Kita akan menampalkan titik-titik yang menjadi intersect peta seperti persimpangan jalan, bangunan kunci, dan poin-poin yang dapat diidentifikasi baik pada peta kuno dan basemap yang kita gunakan. Sehingga untuk memudahkan mencari titik-titik intersect tersebut kita perlu merubah basemap peta ke imagery.
Setelah basemap sudah kita rubah menjadi imagery, Add data Heritage Map yang sudah kita siapkan. Haritage Map tersebut akan muncul dan akan terdisplay di suatu tempat yang bukan pada lokasi aslinya karena tidak terinput sistem koordinat didalamnya.
Kita masuk pada langkah proses georeference. setelah peta terdisplay pada ArcGIS Pro, klik menu Imagery dan klik tools georeference.
Setelah Heritage Map kita sudah tersimpan dengan file Tiff kita dapat membukanya pada beberapa platform pemetaan yang biasa kita gunakan untuk mobilitas kita seperti Google Earth. Caranya adalah dengan import file tersebut ke ke google earth, dan pilih extensi file Tiff dan otomatis peta kita akan terdisplay di google earth dengan lokasi yang sudah kita georeference tadi. Selain itu kita juga bisa membuat web apps dengan platform esri yang lain yakni App Studio dan Web App Builder. Pada kesempatan selanjutnya saya akan berbagi cara untuk upload file geotiff ke cloud esri dan membuat Web App Persandingan Heritage Map dengan peta eksisting sekarang menggunakan Web App Builder.
#ArcNesia
ArcNesiaCommunityChallenge
ArcGIS
esriindonesia
You must be a registered user to add a comment. If you've already registered, sign in. Otherwise, register and sign in.