A Spearhead In The Fight Against Covid-19: Memetakan Ketersediaan Portal Informasi dan Data Covid-19

2436
0
07-06-2020 02:36 AM
AgilFahrezi
New Contributor
0 0 2,436

   Hallo Gisgeeks ini adalah post pertama saya, jadi mohon maaf jika masih banyak kesalahan dari materi maupun penulisan, okay, let’s get started.

   Para kesatria pemetaan tentu sudah tidak asing lagi dengan namanya informasi geospasial. Informasi geospasial adalah informasi yang berhubungan dengan lokasi, yang dapat dikumpulkan, dimanipulasi dan ditampilkan secara real-time (Folger, 2009). Untuk melakukan analisis, manipulasi dan visualisasi data tersebut diperlukan suatu framework, framework itu adalah Sistem Informasi Geografis yang dirancang untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan spasial (Setiawan, 2015). Salah satu persoalan yang berhubungan dengan lokasi di Indonesia dan di dunia saat ini adalah pandemic Covid-19 yang menjadi suatu masalah terberat dunia sejak Perang Dunia II (BBC, 2020).

   Pada desember 2019, beberapa kasus pneumonia-like illness yang misterius ditemukan di Wuhan, Cina. Kasus – kasus ini berujung pada penemuan virus baru yang pada awalnya dikenal dengan 2019-new coronavirus dan disingkat sebagai 2019-nCoV (Lu, Stratton, dan Tang, 2020 hlm. 401). Seiring dengan perkembangan situasi, WHO menami virus tersebut dengan nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan virus ini menyebabkan penyakit Coronavirus Disease 2019 (Yuliana, 2020 hlm 188). Seperti halnya pada epidemi SARS dan penyakit lainnya SIG merupakan suatu senjata yang sangat berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan, dengan melalui pemetaan resiko, pemetaan sebaran penderita, pelacakan super-spreader dan lain sebagainya (Geraghty & Boulos, 2020).

Mungkin Gisgeeks disini pernah melihat atau bahkan membuka dashboard sebaran kasus Covid-19 global yang dikembangkan oleh Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering. Berikut adalah tampilan Dashboard Covid-19 milik JHU:

Sumber: https://coronavirus.jhu.edu/map.html diakses pada tanggal 6 Juli 2020

Sumber: COVID-19 Map - Johns Hopkins Coronavirus Resource Center diakses pada tanggal 6 Juli 2020

   Dashboard ini merupakan salah satu metode penyampain informasi Covid-19 yang paling terkenal di dunia. Namun dibalik kemudahan Gisgeeks mengakses dan melihat informasi tersebut, terdapat aluran data yang sangat kompleks dan dinamis yang terbungkus dalam Big Data, salah satu data dalam Big Data ini adalah data spasial. Dengan data ini informasi yang semula hanya dalam bentuk table atau grafik, dapat ditampilkan dengan informasi lokasi dan interaktif. Okay, sekarang kita kembali ke Indonesia, kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sedang mengalami tren kenaikan yang signifikan, berbagai kebijakan dilakukan untuk menurunkan kurva kenaikan kasus namun seakan – akan tidak berguna.

   Banyak pihak yang mengkritik pemerintah Indonesia yang diduga menyembunyikan atau menahan data mengenai sebaran Covid-19 di Indonesia, terlepas benar atau tidaknya dugaan tersebut, mari kita lihat melalui data. Penyampaian data Covid-19 di Indonesia dilakukan dengan memuat informasi pada portal informasi Covid-19, baik pada skala kabupaten/kota maupun provinsi seperti dibawah ini.

Sumber: Pikobar Jabar

Sumber: Pikobar - Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat 

   Luasnya wilayah Indonesia dengan keberagaman sosial ekonomi budaya dan karakteristik geografinya menyebabkan diperlukannya penanganan yang tepat untuk setiap wilayah. Penanganan yang tepat ini adalah penanganan yang memiliki dasar ilmiah baik melalui literature dan data yang terkait. Dalam menunjang kebijakan pemerintah, data spasial akan sangat berperan, baik dalam menampilkan sebaran kasus, karakteristik wilayah atau turunan lainnya yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

   Mengingat pentingnya data spasial, kita sekarang masuk kepada masalah utama yang dihadapi oleh Indonesia adalah ketersedian data khususnya yang saya akan bahas disini adalah data Covid-19. Disini saya akan membahas mengenai ada atau tidaknya informasi portal informasi yang menunjukan informasi Covid-19, bukan mengenai kualitas data yang disediakan, karena hal ini merupakan kajian tersendiri yang harus dikaji lebih dalam. Mengapa ada tidaknya portal informasi Covid-19 menjadi penting? Karena dengan adanya data ini kita dapat mengola dan menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat berdasarkan data tersebut, contohnya adalah berikut ini:

Dibuat oleh: Mahsiswa Sains Informasi Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

 

dan ini juga

 

Dibuat oleh: Mahsiswa Sains Informasi Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

Kedua peta itu, dibuat oleh mahasiswa dari Prodi Sains Informasi Geografi Universitas Pendidikan Indonesia dan dihasilkan dari data yang disampaikan kepada publik melalui situs portal informasi Covid-19. Dan masih banyak contoh peta dan informasi geospasial lainnya yang dihasilkan dari data yang awalnya masih mentah.

Okay untuk melihat wilayah mana saja yang sudah memiliki portal informasi Covid-19 sebelumnya kita masuk dulu ke situs untuk melihat daerah mana saja yang telah memiliki portal informasi Covid-19.

Selanjutnya, adalah memindahkan data tersebut kedalam Arcmap, dan disini karena saya merupakan pemula dalam dunia pemetaan saya melakukannya dengan input data manual data ada tidaknya portal informasi Covid-19 pada skala provinsi dan kabupaten/kota. Pada dua shapefile yang berbeda, setelah input data selanjutnya adalah visualisasi data di ArcGIS online dapat diakses di link Berikut ini,  

   Okay, jadi jika dilihat dari sebaran ada tidaknya portal informasi dan data Covid-19 pada skala provinsi terdapat 19 provinsi yang sudah memiliki portal informasi data dan 16 provinsi yang tidak memiliki portal informasi dan data Covid-19. Dimana sebagian besar provinsi di Indonesia bagian timur tidak memiliki portal informasi dan data Covid-19. Hal ini menjadi suatu kekhawatiran sendiri karena ketiadaan portal informasi dan data ini menyebabkan keterhambatan kajian untuk pengambilan kebijakan diwilayah tertentu, khususnya kajian spasial Covid-19. Keterhambatan ini dapat menyebabkan pergeseran episentrum Covid-19 di Indonesia, yang dimana telah terjadi sekarang ini, dari DKI Jakarta ke provinsi Jawa Timur

   Selanjutnya, untuk skala kabupaten/kota terdapat 89 kabupaten/kota yang memiliki portal informasi dan data Covid-19, sedangkan 431 kabupaten/kota tidak memiliki portal informasi dan data Covid-19. Hal ini menjadi suatu masalah karena kajian spasial Covid-19 untuk skala kabupaten/kota dapat dilakukan dengan skala yang tinggi, bahkan sampai skala kelurahan/desa untuk wilayah yang sangat terdampak dan memiliki jumlah kasus Covid-19 yang cukup banyak. jadi dapat diketahui bahwa ketersedian portal informasi dan data Covid-19 pada skala provinsi, belum tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, khususnya pada Indonesia timur. Namun jika ditotalkan, ketersedian informasi pada skala provinsi sudah melewati persentase 50%. Sedangkan untuk portal informasi dan data Covid-19 pada skala kabupaten/kota masih tidak tersebar merata di seluruh Indonesia, bahkan di pulau Jawa pun masih banyak wilyah yang tidak memiliki portal informasi dan data Covid-19. Jika ditotalkan persentase ketersedian portal informasi dan data Covid-19 pada skala kabupaten/kota tidak mencapai 50%.

   So, in the end pandemi Covid-19 merupakan pukulan telak bagi pemerintah Indonesia yang belum sepenuhnya sadar berharganya data, khususnya dalam konteks ini adalah data Covid-19 dan data spasial dan seiring dengan pukulan yang menyakitkan tersebut, pastilah keterpurukan akan mengikuti, namun keputusan untuk bangkit dan berkembang semua berada di tangan kita. Pandemi Covid-19 di Indonesia tentunya dan seharusnya menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya data dan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan

Sumber rujukan:

BBC. (2020, April 1). Coronavirus: Greatest test since World War Two, says UN chief. Retrieved from BBC News: https://www.bbc.com/news/world-52114829

Folger, P. (2009). Geospatial Information and Geographic Information Systems (GIS): Current Issues and Future Challenges. Congresional Research Service.

Geraghty, E. M., & Boulos, M. K. (2020). Geographical tracking and mapping of Covid-19/Severe acute respiratory sydrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) epidemic and assosiated events around the world:how 21st century GIS technologies are supporting the fight against outbreaks and epidemics. International Journal of Health Geographics Vol. 19 No. 2, 1-12.

Lu, H., Stratton, C. W., & Tang, Y.-W. (2020). Outbreak of pneumonia of unknown etiology in Wuhan, China: The mystery and the miracle. Journal of Medical Virology/ Vol. 92, Issue 4, 401-402.

Setiawan, I. (2015). Peran Sistem Informasi Geografi (SIG) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Spasial (Spatial Thinking). Jurnal Pendidikan Geografi (GEA) Vol. 15 No.1 , 63-89.

Yuliana. (2020). Corona Virus Disease (Covid-19): Sebuah Tinjauan Literatur. Wellness and Healthy Magazine, Vol.2 No. 1, 187 - 192.

 

About the Author
a bachelor student from Sains Informasi Geografi (Geography Information Science), Universitas Pendidikan Indonesia and aspiring remote sensing and GIS analyst